Bekraf Dorong Pemanfaatan Digital Pelaku UMKM
A
A
A
SEMARANG - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mendorong pelaku usaha ekonomi kreatif dan UMKM untuk terus mengembangkan penggunaan dan pemanfaatan digital. Dengan menggandeng Bukalapak, digelar pelatihan dalam rangkaian Pengembangan Pemasaran Karya Kreatif Melalui Media Online di beberapa kota di Indonesia.
Direktur Pengambangan Pasar Dalam Negeri Bekraf Sappe M.Sirait mengatakan, para pelaku usaha ekonomi kreatif saat ini telah semakin berkembang dengan adanya “Platform e-dagang”. Dengan adanya Platform e-dagang menjadi sarana promosi dan publikasi produk dan jasa kreatif.
Namun demikian, menurutnya tetap saja diperlukan dukungan agar terus makin berkembang. “Sektor ekonomi kreatif perlu terus didorong untuk memperluas pasar untuk kreasinya dengan signifikan. Salah satunya adalah melalui pelatihan,” katanya, di sela-sela pelatihan dalam rangkaian Pengembangan Pemasaran Karya Kreatif Melalui Media Online di Semarang.
Lebih lanjut dia yakin pasar produk ekonomi kreatif Indonesia akan meningkat. Tidak hanya dari segi produk yang kreatif, tapi juga bagaimana cara pemasaran yang kreatif agar bisa menjadi lebih unggul dan tercipta ekosistem kompetisi yang sehat.
“Para Pelaku UMKM perlu terus diberikan edukasi dan pendampingan agar dapat memiliki daya saing. Diharapkan, inisiatif ini akan memperkuat promosi dan publikasi produk dan jasa kreatif dalam negeri di Indonesia maupun internasional,” jelasnya.
Menurutnya di tengah kemajuan era teknologi, para pelaku usaha harus mampu membidik peluang secara tepat dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pemasarannya agar menjangkau pasar yang lebih luas, dengan melibatkan marketplace yang telah dianggap cukup berhasil.
“Dengan begitu, kualitas pelaku usaha ekonomi kreatif kita akan semakin baik sehingga mampu bersaing di pasar ASEAN maupun global,” papar dia.
Head of Business Partner Bukalapak Rahmat Danu Andika menambahkan, pelatihan Pengembangan Pemasaran Karya Kreatif Melalui Media Online dilakukan di enam kota di Indonesia yaitu Bali, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Palembang, dan Malang. “Di semarang ini untuk yang kedua kalinya,” tambahnya.
Workshop di enam kota ini berlangsung mulai 23 September hingga 18 Oktober 2016. Workshop ini melibatkan mentor dari Bukalapak yang memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha ekonomi kreatif/UKM dengan tiga materi utama yaitu cara memasarkan dan mempromosikan produk dan jasa kreatif dengan memanfaatkan platform marketplace, di antaranya Tips Foto Produk, Copywriting, dan Promosi.
Bukalapak sendiri saat ini sudah memiliki penggerak pelapak yang tersebar di 130 daerah di Indonesia. Pengerak Pelapak bertugas untuk menjaring jumlah pelapak baru, meningkatkan penjualan online para pelaku UKM, serta meningkatkan kualitas pelapak baru agar dapat bersaing di pasar online, serta pembinaan kepada para pelaku UKM.
“Di samping itu, Bukalapak juga memiliki anggota komunitas yang telah tersebar di lebih dari 30 kota di Indonesia. Dengan begitu pembinaan UKM di daerah-daerah diharapkan dapat semakin terintegrasi,” tandasnya.
Direktur Pengambangan Pasar Dalam Negeri Bekraf Sappe M.Sirait mengatakan, para pelaku usaha ekonomi kreatif saat ini telah semakin berkembang dengan adanya “Platform e-dagang”. Dengan adanya Platform e-dagang menjadi sarana promosi dan publikasi produk dan jasa kreatif.
Namun demikian, menurutnya tetap saja diperlukan dukungan agar terus makin berkembang. “Sektor ekonomi kreatif perlu terus didorong untuk memperluas pasar untuk kreasinya dengan signifikan. Salah satunya adalah melalui pelatihan,” katanya, di sela-sela pelatihan dalam rangkaian Pengembangan Pemasaran Karya Kreatif Melalui Media Online di Semarang.
Lebih lanjut dia yakin pasar produk ekonomi kreatif Indonesia akan meningkat. Tidak hanya dari segi produk yang kreatif, tapi juga bagaimana cara pemasaran yang kreatif agar bisa menjadi lebih unggul dan tercipta ekosistem kompetisi yang sehat.
“Para Pelaku UMKM perlu terus diberikan edukasi dan pendampingan agar dapat memiliki daya saing. Diharapkan, inisiatif ini akan memperkuat promosi dan publikasi produk dan jasa kreatif dalam negeri di Indonesia maupun internasional,” jelasnya.
Menurutnya di tengah kemajuan era teknologi, para pelaku usaha harus mampu membidik peluang secara tepat dalam memanfaatkan teknologi untuk mengembangkan pemasarannya agar menjangkau pasar yang lebih luas, dengan melibatkan marketplace yang telah dianggap cukup berhasil.
“Dengan begitu, kualitas pelaku usaha ekonomi kreatif kita akan semakin baik sehingga mampu bersaing di pasar ASEAN maupun global,” papar dia.
Head of Business Partner Bukalapak Rahmat Danu Andika menambahkan, pelatihan Pengembangan Pemasaran Karya Kreatif Melalui Media Online dilakukan di enam kota di Indonesia yaitu Bali, Semarang, Yogyakarta, Pontianak, Palembang, dan Malang. “Di semarang ini untuk yang kedua kalinya,” tambahnya.
Workshop di enam kota ini berlangsung mulai 23 September hingga 18 Oktober 2016. Workshop ini melibatkan mentor dari Bukalapak yang memberikan pelatihan kepada para pelaku usaha ekonomi kreatif/UKM dengan tiga materi utama yaitu cara memasarkan dan mempromosikan produk dan jasa kreatif dengan memanfaatkan platform marketplace, di antaranya Tips Foto Produk, Copywriting, dan Promosi.
Bukalapak sendiri saat ini sudah memiliki penggerak pelapak yang tersebar di 130 daerah di Indonesia. Pengerak Pelapak bertugas untuk menjaring jumlah pelapak baru, meningkatkan penjualan online para pelaku UKM, serta meningkatkan kualitas pelapak baru agar dapat bersaing di pasar online, serta pembinaan kepada para pelaku UKM.
“Di samping itu, Bukalapak juga memiliki anggota komunitas yang telah tersebar di lebih dari 30 kota di Indonesia. Dengan begitu pembinaan UKM di daerah-daerah diharapkan dapat semakin terintegrasi,” tandasnya.
(akr)