Sri Mulyani Beberkan Dua Sisi Penguatan Rupiah

Kamis, 29 September 2016 - 13:28 WIB
Sri Mulyani Beberkan...
Sri Mulyani Beberkan Dua Sisi Penguatan Rupiah
A A A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani memberikan pandangannya terhadap sisi positif dan negatif dari menguatnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) yang menembus ke kisaran level Rp12.000/USD. Kedua sisi tersebut menurutnya harus diperhatikan dengan seksama agar perekonomian Indonesia tetap stabil.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, sisi positif dari penguatan mata uang Garuda yakni daya beli masyarakat akan membaik. Sebab beberapa harga bahan pokok yang berasal dari impor menurun dengan melemahnya USD.

"Daya beli masyarakat lebih baik. Kita mengelola saja perbaikan dari sisi nilai tukar ke APBN (Anggaran Pendapatan Belanja Negara) dan perekonomian," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (29/9/2016).

(Baca Juga: Mata Uang Komoditas Pulih, Rupiah Dibuka Melemah Tipis)

Sementara kata dia, membaiknya rupiah juga punya sisi negatif yaitu jumlah penerimaan negara dari sektor migas (minyak dan gas bumi) akan menurun. Terutama yang berada di bagian hulu karena memakai USD.

"Namun penerimaan negara dari migas menurun dari penguatan rupiah. Kita lihat sisi positif dan negatif," sambungnya.

(Baca Juga: Rupiah Sentuh Rp12.900/USD, JK Sesumbar Berkat Tax Amnesty)

Dia menambahkan, penguatan rupiah yang terjadi saat ini selain dari pertumbuhan ekonomi yang baik, juga mendapatkan dorongan dari program tax amnesty serta pembayaran Utang Luar Negeri sebagian sudah beres tahun lalu. Sehingga menurutnya perusahaan sudah melakukan stabilisasi terhadap ULN.

"Ini tambah kemungkinan meningkatnya kekuatan mata uang kita dari yang lain, dari sisi kebutuhan perusahaan bayar utang kembali setahun kemarin. Konsolidasi lebih baik, banyak perusahaan stabilisasi exposure terhadap ULN," pungkas dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1107 seconds (0.1#10.140)