Produk UMKM Jateng Makin Diminati Asing
A
A
A
SEMARANG - Produk pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa Tengah, cukup diminati pasar asing ketika permintaanya terus mengalami peningkatan, khususnya pada pasar ASEAN. Terbukti, penjualan produk pelaku UMKM Jateng sangat bagus di antaranya produk olahan kerupuk saat pameran di Thailand beberapa waktu lalu
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Priyo Anggro mengatakan, saat ini perkembangan UMKM di Jawa Tengah sedikit banyak sudah mampu memenuhi keinginan pasar asing. Sehingga menurutnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai sejak awal tahun bisa jadi peluang memasarkan produk dari Jawa Tengah ke pasar ASEAN.
“Di sisi lain pasar dalam negeri juga masih sangat menjanjikan, karena beberapa daerah di luar Jateng juga sangat tertarik dengan produk-produk dari Jateng,” terang Priyo.
Lebih lanjut dia menerangkan dengan potensi pasar yang sangat baik, juga didukung melimpahnya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memungkinkan untuk produksi lebih banyak. Pelaku UMKM harus terus didorong dan ditingkatkan kualitas dan juga kuantitas produksinya, untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Dari sisi merek maupun kualitas produk sebetulnya hasil produksi pelaku UKM Jawa Tengah tidak kalah dengan produk UKM dari daerah lain dan layak untuk bersaing,” ungkapnya.
Peningkatan kualitas menurut dia bisa dilakukan melalui pendampingan dan juga pelatihan. Di sisi lain, para pelaku UMKM juga membutuhkan pendampingan dana dari kalangan perbankan. “Perbankan harus menangkap peluang tersebut, salah satunya dengan upaya menyalurkan pembiayaan untuk tambahan modal,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Gayatri Indah Cahyani mengatakan, Dinkop terus menggelar berbagai pelatihan untuk meningkatan kompetensi para pelaku UMKM. Tidak hanya dari sisi produk namun juga dari sisi managerial.
Pihaknya pun mentargetkan tahun ini menggelar 122 angkatan pelatihan. "Dengan adanya pelatihan kami berharap kontribusi UMKM terhadap penguatan ekonomi nasional semakin besar," paparnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jateng Priyo Anggro mengatakan, saat ini perkembangan UMKM di Jawa Tengah sedikit banyak sudah mampu memenuhi keinginan pasar asing. Sehingga menurutnya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah dimulai sejak awal tahun bisa jadi peluang memasarkan produk dari Jawa Tengah ke pasar ASEAN.
“Di sisi lain pasar dalam negeri juga masih sangat menjanjikan, karena beberapa daerah di luar Jateng juga sangat tertarik dengan produk-produk dari Jateng,” terang Priyo.
Lebih lanjut dia menerangkan dengan potensi pasar yang sangat baik, juga didukung melimpahnya sumber daya alam dan sumber daya manusia yang memungkinkan untuk produksi lebih banyak. Pelaku UMKM harus terus didorong dan ditingkatkan kualitas dan juga kuantitas produksinya, untuk memenuhi kebutuhan pasar.
“Dari sisi merek maupun kualitas produk sebetulnya hasil produksi pelaku UKM Jawa Tengah tidak kalah dengan produk UKM dari daerah lain dan layak untuk bersaing,” ungkapnya.
Peningkatan kualitas menurut dia bisa dilakukan melalui pendampingan dan juga pelatihan. Di sisi lain, para pelaku UMKM juga membutuhkan pendampingan dana dari kalangan perbankan. “Perbankan harus menangkap peluang tersebut, salah satunya dengan upaya menyalurkan pembiayaan untuk tambahan modal,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Jateng Gayatri Indah Cahyani mengatakan, Dinkop terus menggelar berbagai pelatihan untuk meningkatan kompetensi para pelaku UMKM. Tidak hanya dari sisi produk namun juga dari sisi managerial.
Pihaknya pun mentargetkan tahun ini menggelar 122 angkatan pelatihan. "Dengan adanya pelatihan kami berharap kontribusi UMKM terhadap penguatan ekonomi nasional semakin besar," paparnya.
(akr)