Sri Mulyani Berhasil Membuat Branding Tax Amnesty
A
A
A
JAKARTA - Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak memuji kinerja Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang sukses mengubah pandangan soal tax amnesty alias amnesti pajak. Sri Mulyani dianggap berhasil membuat branding amnesti pajak, sehingga bisa diterima dan dipahami khalayak ramai.
Sebelum pemerintah membuat branding ini, banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya apa dan bagaimana amnesti pajak. Tidak hanya itu, banyak juga yang merasa tidak penting mengikuti amnesti pajak.
"Kami punya ibu menteri keuangan yang berhasil membuat branding dari amnesti pajak. Jadi maknanya bisa mengental di masyarakat. Dari masyarakat yang tidak tahu sampai akhirnya mereka antusias," kata Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak, John Hutagaol di Jakarta, Selasa (4/10/2016).
John mengatakan, awalnya memang banyak yang ragu dengan kebijakan tersebut. Sampai akhirnya semuanya dibenahi pemerintah dengan pembentukan UU Amnesti Pajak dan sosialisasi. (Baca: DJP: Sempat Diragukan, Tax Amnesty Akhirnya Lampaui Target)
"Akhirnya, kita didukung semua oleh masyarakat, perbankan, asosiasi dan pengamat. Jadi bisa diterima di semua kalangan, terlebih dengan adanya keteladanan yang diberikan Presiden Joko Widodo yang turun langsung ke masyarakat," katanya.
Lebih lanjut John mengatakan, hasil dari tax amnesty ini, tidak bisa dilihat hanya dari data-data statistik saja yakni hasil repatriasi dan deklarasi. Tetapi yang paling penting adalah kesadaran dari wajib pajak orang Indonesia yang sangat luar biasa.
"Bisa dilihat di perbankan, semuanya antre karena mereka percaya amnesti pajak bisa menyelesaikan masalah pajak mereka di masa lalu. Ini luar biasa. Kami surprise karena masyarakat bisa selesaikan masalah pajaknya," pungkas John.
Sebelum pemerintah membuat branding ini, banyak masyarakat yang masih bertanya-tanya apa dan bagaimana amnesti pajak. Tidak hanya itu, banyak juga yang merasa tidak penting mengikuti amnesti pajak.
"Kami punya ibu menteri keuangan yang berhasil membuat branding dari amnesti pajak. Jadi maknanya bisa mengental di masyarakat. Dari masyarakat yang tidak tahu sampai akhirnya mereka antusias," kata Direktur Perpajakan Internasional Ditjen Pajak, John Hutagaol di Jakarta, Selasa (4/10/2016).
John mengatakan, awalnya memang banyak yang ragu dengan kebijakan tersebut. Sampai akhirnya semuanya dibenahi pemerintah dengan pembentukan UU Amnesti Pajak dan sosialisasi. (Baca: DJP: Sempat Diragukan, Tax Amnesty Akhirnya Lampaui Target)
"Akhirnya, kita didukung semua oleh masyarakat, perbankan, asosiasi dan pengamat. Jadi bisa diterima di semua kalangan, terlebih dengan adanya keteladanan yang diberikan Presiden Joko Widodo yang turun langsung ke masyarakat," katanya.
Lebih lanjut John mengatakan, hasil dari tax amnesty ini, tidak bisa dilihat hanya dari data-data statistik saja yakni hasil repatriasi dan deklarasi. Tetapi yang paling penting adalah kesadaran dari wajib pajak orang Indonesia yang sangat luar biasa.
"Bisa dilihat di perbankan, semuanya antre karena mereka percaya amnesti pajak bisa menyelesaikan masalah pajak mereka di masa lalu. Ini luar biasa. Kami surprise karena masyarakat bisa selesaikan masalah pajaknya," pungkas John.
(ven)