IHSG Tengah Pekan Berpotensi Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari diperkirakan cenderung mengalami tekanan jika tidak mampu break out resistance 5.474. Analis Reliance Securities Lanjar Nafi menerangkan bursa saham Tanah Air akan bergerak di kisaran level 5.418-5.500.
(Baca Juga: IHSG Berakhir Menguat di Tengah Kejayaan Bursa Asia)
Dia menambahkan secara teknikal IHSG terkonsolidasi pada upper bollinger bands setelah sempat menyentuh resistance harga tertinggi di tahun ini. Pola candlestick yang terbentuk yakni Northern star dengan indikasi bearish reversal jangka pendek.
"Indikator stochastic terkonsolidasi pada area overbought dengan flat momentum dari RSI di oscillator tengah. Accelerator dan Awesome pengukur kecepatan momentum dari indikator Alligator tampak cukup tinggi dengan posisi IHSG yang tepat pada resistance fractal," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Sementara, IHSG kemarin bergerak cenderung mixed pada sesi perdagangan dengan ditutup menguat tipis 8,4 poin sebesar 0,15% dilevel 5.472,32 dengan volume yang moderate. Giliran sektor pertanian yang menjadi pemberat penguatan indeks dengan memimpin turun 1,08% berbanding dengan sektor aneka industri yang naik 1,17%.
"Investor asing terlihat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp180,92 miliar meskipun penguatan rupiah kian berlanjut dan mulai kuat dibawah Rp13.000/USD," pungkasnya.
(Baca Juga: IHSG Berakhir Menguat di Tengah Kejayaan Bursa Asia)
Dia menambahkan secara teknikal IHSG terkonsolidasi pada upper bollinger bands setelah sempat menyentuh resistance harga tertinggi di tahun ini. Pola candlestick yang terbentuk yakni Northern star dengan indikasi bearish reversal jangka pendek.
"Indikator stochastic terkonsolidasi pada area overbought dengan flat momentum dari RSI di oscillator tengah. Accelerator dan Awesome pengukur kecepatan momentum dari indikator Alligator tampak cukup tinggi dengan posisi IHSG yang tepat pada resistance fractal," ujarnya di Jakarta, Rabu (5/10/2016).
Sementara, IHSG kemarin bergerak cenderung mixed pada sesi perdagangan dengan ditutup menguat tipis 8,4 poin sebesar 0,15% dilevel 5.472,32 dengan volume yang moderate. Giliran sektor pertanian yang menjadi pemberat penguatan indeks dengan memimpin turun 1,08% berbanding dengan sektor aneka industri yang naik 1,17%.
"Investor asing terlihat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp180,92 miliar meskipun penguatan rupiah kian berlanjut dan mulai kuat dibawah Rp13.000/USD," pungkasnya.
(akr)