IMF Potong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Inggris
A
A
A
LONDON - Dana Moneter Internasional (IMF) telah memotong proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris pada tahun depan, karena diyakini pemulihan ekonomi global masih lemah dan tidak menentu. IMF pangkas pertumbuhan Inggris pada tahun 2017 menjadi 1,1%, meski sebelumnya menaikkan pertumbuhan PDB tahun ini menjadi 1,8%.
(Baca Juga: Brexit Paksa IMF Potong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global)
Dilansir BBC, Rabu (5/10/2016) asumsi yang menjadi dasar IMF memotong prediksi pertumbuhan Inggris karena didasari oleh negosiasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) yang berjalan lamban serta adanya peningkatan terbatas dalam hambatan ekonomi. Beberapa pihak memperingatkan ekonomi global masih jauh dari perbaikan dalam beberapa tahun ke depan.
Meski begitu World Economic Outlook terbaru IMF memprediksi pertumbuhan global tahun ini, yang masih dibawah standar sebesar 3,1% akan naik sedikit pada 2017. "Secara keseluruhan, ekonomi dunia telah bergerak semakin menepi. Tanpa adanya kebijakan yang mendukung aktivitas ekonomi baik secara jangka pendek atau panjang telah meningkatkan risiko," ucap Kepala Ekonom Maurice Obstfeld.
IMF juga mengatakan pertumbuhan Amerika Serikat (AS) pada tahun ini akan turun 1,6% dari perkiraan sebelumnya 2,2%, serta seiring pelemahan ekonomi beberapa negara seperti Jepang, Jerman, Rusia hingga India. Sementara itu Brexit menyiratkan peningkatan yang substansial dalam ketidakpastian ekonomi, politik, dan kelembagaan, yang diprediksi memiliki konsekuensi makroekonomi negatif, terutama di negara maju Eropa.
Di sisi lain beberapa ekonom yang mendukung Inggris meninggalkan UE melayangkan kritik atas proyeksi yang diumumkan IMF. "Ekonomi Inggris tampaknya masih akan menguat tidak melemah. Hari ini konstruksi PMI terlihat positif, di depan perkiraan suram. Belanja konsumen kuat dengan penjualan ritel 6% ditambah penjualan mobil yang berkembang," ucap Ketua Eksekutif Macronomics dan anggota ekonom untuk Brexit Graeme Leach.
Kelompok tersebut masih mengharapkan Inggris untuk tumbuh sebesar 2,6% tahun ini serta dalam beberapa tahun kedepan yang tidak berubah dari perkiraan pra-referendum.
(Baca Juga: Brexit Paksa IMF Potong Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global)
Dilansir BBC, Rabu (5/10/2016) asumsi yang menjadi dasar IMF memotong prediksi pertumbuhan Inggris karena didasari oleh negosiasi keluarnya Inggris dari Uni Eropa (UE) yang berjalan lamban serta adanya peningkatan terbatas dalam hambatan ekonomi. Beberapa pihak memperingatkan ekonomi global masih jauh dari perbaikan dalam beberapa tahun ke depan.
Meski begitu World Economic Outlook terbaru IMF memprediksi pertumbuhan global tahun ini, yang masih dibawah standar sebesar 3,1% akan naik sedikit pada 2017. "Secara keseluruhan, ekonomi dunia telah bergerak semakin menepi. Tanpa adanya kebijakan yang mendukung aktivitas ekonomi baik secara jangka pendek atau panjang telah meningkatkan risiko," ucap Kepala Ekonom Maurice Obstfeld.
IMF juga mengatakan pertumbuhan Amerika Serikat (AS) pada tahun ini akan turun 1,6% dari perkiraan sebelumnya 2,2%, serta seiring pelemahan ekonomi beberapa negara seperti Jepang, Jerman, Rusia hingga India. Sementara itu Brexit menyiratkan peningkatan yang substansial dalam ketidakpastian ekonomi, politik, dan kelembagaan, yang diprediksi memiliki konsekuensi makroekonomi negatif, terutama di negara maju Eropa.
Di sisi lain beberapa ekonom yang mendukung Inggris meninggalkan UE melayangkan kritik atas proyeksi yang diumumkan IMF. "Ekonomi Inggris tampaknya masih akan menguat tidak melemah. Hari ini konstruksi PMI terlihat positif, di depan perkiraan suram. Belanja konsumen kuat dengan penjualan ritel 6% ditambah penjualan mobil yang berkembang," ucap Ketua Eksekutif Macronomics dan anggota ekonom untuk Brexit Graeme Leach.
Kelompok tersebut masih mengharapkan Inggris untuk tumbuh sebesar 2,6% tahun ini serta dalam beberapa tahun kedepan yang tidak berubah dari perkiraan pra-referendum.
(akr)