Keberpihakan Produk Indonesia Perlu Diwujudkan
A
A
A
JAKARTA - Gerakan Beli Indonesia (GBI) memandang perlunya kebangkitan nasional dalam membangun karakter keberpihakan terhadap produk-produk Indonesia. Untuk mewujudkan itu semua, dibutuhkan perubahan sudut pandang masyarakat Indonesia secara nasional.
Peryataan ini disampaikan Ketua Gerakan Beli Indonesia Happy Trenggono. Dia mengaku telah menyiapkan berbagai rekomendasi baik secara kultural maupun struktural dalam membangun Indonesia untuk bersama-sama menyejahterakan bangsa.
"Kita ingin ada kesadaran dan kebangkitan nasional jilid kedua dalam memajukan ekonomi, budaya dan politik," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang dilansir SINDOnews, Kamis (6/10/2016).
Untuk menerapkan Gerakan Beli Indonesia, Happy mencontohkan yang terjadi di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Pemerintah daerah dan masyarakat di sana memiliki satu kesatuan dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Mereka memproduksi beras Kulonprogo dan dikonsumsi masyarakat di sana. Demikian juga mereka membuat toko milik rakyat berbasis koperasi yang mampu melayani kebutuhan masyarakat.
"Gerakan seperti di Kulonprogo itulah yang disebut Gerakan Beli Indonesia yang harus di sosialisasikan ke darah lain," terangnya.
Dalam acara penutupan kongres Gerakan Beli Indonesia, Rabu (5/10/2016), sejumlah tokoh nasional, seperti Marzuki Alie (Mantan Ketua MPR), Guruh Soekarno Putra, Anies Baswedan, Achmad Riawan Amin, Mantan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno turut hadir. Dalam acara ini diberikan Award kepada kepala daerah yang memiliki insiatif dalam pembangunan. Kemudian institusi atau komunitas dan individu yang memiliki kontribusi terhadap kemandirian ekonomi.
Achmad Riawan Amin, tokoh ekonomi syariah menyebutkan, Gerakan Beli Indonesia merupakan bagian dari semangat juang yang ingin membangkitkan perekonomian nasional. Untuk melakukan ini tidak mudah apalagi bangsa Indonesia telah terkooptasi dengan kepentingan bangsa lain.
"Maka dari itu perlu sebuah komitmen bersama, di mana kita semua bersama-sama ingin memajukan Indonesia. Diperlukan strategi yang matang dan mudah untuk diimplementasikan. Saya menyakini bukti-bukti yang sudah dimiliki oleh Gerakan Beli Indonesia sebagai modal untuk kebangkitan bangsa," tandasnya.
Peryataan ini disampaikan Ketua Gerakan Beli Indonesia Happy Trenggono. Dia mengaku telah menyiapkan berbagai rekomendasi baik secara kultural maupun struktural dalam membangun Indonesia untuk bersama-sama menyejahterakan bangsa.
"Kita ingin ada kesadaran dan kebangkitan nasional jilid kedua dalam memajukan ekonomi, budaya dan politik," ujarnya, dalam keterangan tertulis yang dilansir SINDOnews, Kamis (6/10/2016).
Untuk menerapkan Gerakan Beli Indonesia, Happy mencontohkan yang terjadi di Kabupaten Kulonprogo, Yogyakarta. Pemerintah daerah dan masyarakat di sana memiliki satu kesatuan dalam mengembangkan ekonomi kerakyatan. Mereka memproduksi beras Kulonprogo dan dikonsumsi masyarakat di sana. Demikian juga mereka membuat toko milik rakyat berbasis koperasi yang mampu melayani kebutuhan masyarakat.
"Gerakan seperti di Kulonprogo itulah yang disebut Gerakan Beli Indonesia yang harus di sosialisasikan ke darah lain," terangnya.
Dalam acara penutupan kongres Gerakan Beli Indonesia, Rabu (5/10/2016), sejumlah tokoh nasional, seperti Marzuki Alie (Mantan Ketua MPR), Guruh Soekarno Putra, Anies Baswedan, Achmad Riawan Amin, Mantan Menkopolhukam Tedjo Edhy Purdijatno turut hadir. Dalam acara ini diberikan Award kepada kepala daerah yang memiliki insiatif dalam pembangunan. Kemudian institusi atau komunitas dan individu yang memiliki kontribusi terhadap kemandirian ekonomi.
Achmad Riawan Amin, tokoh ekonomi syariah menyebutkan, Gerakan Beli Indonesia merupakan bagian dari semangat juang yang ingin membangkitkan perekonomian nasional. Untuk melakukan ini tidak mudah apalagi bangsa Indonesia telah terkooptasi dengan kepentingan bangsa lain.
"Maka dari itu perlu sebuah komitmen bersama, di mana kita semua bersama-sama ingin memajukan Indonesia. Diperlukan strategi yang matang dan mudah untuk diimplementasikan. Saya menyakini bukti-bukti yang sudah dimiliki oleh Gerakan Beli Indonesia sebagai modal untuk kebangkitan bangsa," tandasnya.
(dmd)