Cadangan Devisa Akhir September USD115,7 Miliar
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat posisi cadangan devisa Indonesia akhir September 2016 sebesar USD115,7 miliar. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan posisi akhir Agustus 2016 sebesar USD113,5 miliar.
Peningkatan tersebut antara lain berasal dari penerimaan pajak, devisa minyak dan gas bumi serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
"Selain itu berasal dari hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas yang jatuh tempo," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Posisi cadangan devisa per akhir September 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
Peningkatan tersebut antara lain berasal dari penerimaan pajak, devisa minyak dan gas bumi serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah.
"Selain itu berasal dari hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas, yang melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas yang jatuh tempo," kata Direktur Departemen Komunikasi BI Arbonas Hutabarat di Jakarta, Jumat (7/10/2016).
Posisi cadangan devisa per akhir September 2016 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
(ven)