Listrik Tenaga Surya Jakabaring Dikebut
A
A
A
PALEMBANG - Rencana Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan Jakabaring terus dikebut. Proses pengerjaannya juga diperkirakan akan dilaksanakan awal 2017 mendatang.
Proyek listrik tenaga surya yang pertama di Palembang ini menghasilkan listrik hingga dua megawatt (MW). Pembangunannya merupakan bentuk kerja sama Pemerintah Sumsel bersama investor Sharp Corporation.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan pembangunan PLTS akan menjadi awal pembangunan PLTS dengan skala lebih besar. Progres pembangunan PLTS sempat mengalami keterlambatan diakibatkan kendala lahan.
“Sempat ada masalah tapi akan diselesaikan bersamaan dengan adminitrasi pada pihak PLN,” ujar Alex usai mendapatkan kunjungan dari investor asal Jepang, Jumat (7/10/2016).
Alex menambahkan, pembangunan PLTS akan dipercepat. Karena itu, pihaknya berupaya melakukan rapat lanjutan pada 28 Oktober mendatang.
Kunjungan Sharp Corporation yang diwakili Tatsuya Sato, Shoko Fukahori dan Richard Susilo diyakini menjadi proyek embrio pembangunan PLTS di Sumsel. Meski baru berskala kecil, namun PLTS ini terus dikembangkan secara besar-besaran di kawasan pesisir timur Sumsel. “Ini embrio yang mendukung kawasan Jakabaring Sport City (JSC) sebagai lokasi olahraga internasional menuju go green,” ujarnya.
Ditambahkan Alex, Pemerintah Sumsel sengaja menetapkan pembangunannya di kawasan pesisir timur Sumsel dengan pertimbangan intensitas sinar matahari lebih besar di wilayah tersebut. Selain itu, alasan lainnya kawasan pesisir timur sendiri terdapat lahan yang memang belum termanfaaatkan.
"Hambatanya adalah transmisi PLN belum ada, jadi akan ada dua proyek yakni pembangunan PLTS dan transmisi PLN, namun keduanya masih dipersiapkan," terang Alex.
Direktur Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumsel Hasan Yani mengatakan rapat bersama pihak perusahaan bertujuan membahas jadwal pelaksanaan pembangunan. Mengingat, saat ini, progres pembagunan masih dalam tahap pembahasan dan melengkapi administrasi lahan.
"Jika tidak ada halangan, dimulai Januari mendatang, siap dilaksanakan. Kami kebut jika proses administrasi selesai," ujarnya.
Hasan Yani menambahkan, PLTS Jakabaring akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar. Setelah selesai dibangun, listrik akan disuplai ke PLN dan pihak PLN juga yang akan menentukan penggunaannya namun diprioritaskan bagi kawasan JSC.
"Target penyelesaian secepatnya karena PLTS ini akan digunakan juga untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang," ungkapnya.
Proyek listrik tenaga surya yang pertama di Palembang ini menghasilkan listrik hingga dua megawatt (MW). Pembangunannya merupakan bentuk kerja sama Pemerintah Sumsel bersama investor Sharp Corporation.
Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin mengatakan pembangunan PLTS akan menjadi awal pembangunan PLTS dengan skala lebih besar. Progres pembangunan PLTS sempat mengalami keterlambatan diakibatkan kendala lahan.
“Sempat ada masalah tapi akan diselesaikan bersamaan dengan adminitrasi pada pihak PLN,” ujar Alex usai mendapatkan kunjungan dari investor asal Jepang, Jumat (7/10/2016).
Alex menambahkan, pembangunan PLTS akan dipercepat. Karena itu, pihaknya berupaya melakukan rapat lanjutan pada 28 Oktober mendatang.
Kunjungan Sharp Corporation yang diwakili Tatsuya Sato, Shoko Fukahori dan Richard Susilo diyakini menjadi proyek embrio pembangunan PLTS di Sumsel. Meski baru berskala kecil, namun PLTS ini terus dikembangkan secara besar-besaran di kawasan pesisir timur Sumsel. “Ini embrio yang mendukung kawasan Jakabaring Sport City (JSC) sebagai lokasi olahraga internasional menuju go green,” ujarnya.
Ditambahkan Alex, Pemerintah Sumsel sengaja menetapkan pembangunannya di kawasan pesisir timur Sumsel dengan pertimbangan intensitas sinar matahari lebih besar di wilayah tersebut. Selain itu, alasan lainnya kawasan pesisir timur sendiri terdapat lahan yang memang belum termanfaaatkan.
"Hambatanya adalah transmisi PLN belum ada, jadi akan ada dua proyek yakni pembangunan PLTS dan transmisi PLN, namun keduanya masih dipersiapkan," terang Alex.
Direktur Perusahaan Daerah Pertambangan dan Energi (PDPDE) Sumsel Hasan Yani mengatakan rapat bersama pihak perusahaan bertujuan membahas jadwal pelaksanaan pembangunan. Mengingat, saat ini, progres pembagunan masih dalam tahap pembahasan dan melengkapi administrasi lahan.
"Jika tidak ada halangan, dimulai Januari mendatang, siap dilaksanakan. Kami kebut jika proses administrasi selesai," ujarnya.
Hasan Yani menambahkan, PLTS Jakabaring akan dibangun di atas lahan seluas 5 hektar. Setelah selesai dibangun, listrik akan disuplai ke PLN dan pihak PLN juga yang akan menentukan penggunaannya namun diprioritaskan bagi kawasan JSC.
"Target penyelesaian secepatnya karena PLTS ini akan digunakan juga untuk penyelenggaraan Asian Games 2018 mendatang," ungkapnya.
(ven)