Keputusan Membeli Produk di Tangan Konsumen
A
A
A
JAKARTA - Persaingan bisnis produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di Indonesia semakin ketat. Selain merek lama, produk baru banyak bermunculan. Konsumen pun semakin diberikan banyak pilihan.
Namun, di tengah maraknya pelaku usaha AMDK di Tanah Air, isu persaingan bisnis menyeruak. Bagi pemilik toko, keberadaan berbagai merek AMDK, seperti Aqua, Vit, Ades, Club, bahkan merek baru Le Mineral menjadi sebuah berkah.
Untuk meramaikan varian produk di tokonya, berbagai merek mereka pajang. Adapun keputusan membeli atau tidak produk tersebut di tangan konsumen, pedagang hanya memenuhi keinginan pembeli.
Yunani Hartati, pemilik toko Yuyun yang berada di Terminal Babelan, Bekasi Jawa Barat, dalam sambungan telepon yang didengarkan beberapa media mengatakan, tidak pernah ada larangan dari Sales produk AMDK manapun termasuk merek Aqua untuk tidak menjual produk pesaing.
"Tim sales air manapun enggak pernah melarang atau mengancam saya untuk tidak menjual produk lama atau baru pesaing. Termasuk tim sales Aqua. Saya sih jualnya yang laku aja," ujar Yuyun di Bekasi, Sabtu (8/10/2016).
Pernyataan Yuyun ini sekaligus membantah berbagai kabar miring yang menyatakan toko minuman hanya boleh menjual merek Aqua dan tidak diperbolehkan oleh Sales Aqua untuk menjual AMDK merek lain.
"Kalau ada sales produk baru yang nawarin gak saya tolak. Tapi kan konsumen yang menentukan produk mana yang dipilihnya," terangnya.
Yuyun mengaku hanya menjual air minum dalam kemasan. Selain menjual langsung ke pelanggan, Dia juga memasok AMDK ke toko-toko lain di terminal Babelan dan sekitarnya.
Yuyun tidak menampik jika ditawarkan sales untuk menjual produk AMDK merek baru. Namun, dia meminta salesman tadi berjanji untuk menerima kembali barang yang ditawarkan jika tidak terjual.
"Kalau memang barangnya enggak jalan, ya saya minta ditarik dong. Gudang saya bisa penuh kalau dititipin terus," katanya.
Hal senada disampaikan pemilik Toko Wanda yang berlokasi di jalan Kramat Raya No 18, Jl Pasar Sayur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
"Ya, pasarnya sudah ada masing-masing. Aqua yang paling banyak dipesan, karena produknya sudah lama dikenal konsumen," ujarnya.
Wanda menyebutkan selain menjual merek Aqua, tokonya juga menjual produk lain, seperti, Vit, Ades, Cleo, Ron 88, Club, Le Mineral.
"Biasanya kalau kita stok Aqua 75 sampai 100 dus. Kalau produk lainnya ada yang 30, 20, 10 dus. Ya tergantung pesannnya saja. Yang paling banyak sih Aqua," tegas Wanda.
Beberapa pedagang lain yang dihubungi di sekitar Ciracas dan Jalan Raya Bogor juga menyatakan hal yang sama. "Kalau main paksa paksa enggak akan lama hubungan dengan kami. Kami sudah berdagang puluhan tahun dan tahu bagaimana sebuah produk bisa bertahan di pasar. Yang pasti, pasar yang akan nentuin, cuma produk yang disukai konsumen yang mampu bertahan," tandas Ahmad Syafei, pedagang minuman kemasan di Jalan Pengenten Ali, Ciracas, Jakarta Timur.
Namun, di tengah maraknya pelaku usaha AMDK di Tanah Air, isu persaingan bisnis menyeruak. Bagi pemilik toko, keberadaan berbagai merek AMDK, seperti Aqua, Vit, Ades, Club, bahkan merek baru Le Mineral menjadi sebuah berkah.
Untuk meramaikan varian produk di tokonya, berbagai merek mereka pajang. Adapun keputusan membeli atau tidak produk tersebut di tangan konsumen, pedagang hanya memenuhi keinginan pembeli.
Yunani Hartati, pemilik toko Yuyun yang berada di Terminal Babelan, Bekasi Jawa Barat, dalam sambungan telepon yang didengarkan beberapa media mengatakan, tidak pernah ada larangan dari Sales produk AMDK manapun termasuk merek Aqua untuk tidak menjual produk pesaing.
"Tim sales air manapun enggak pernah melarang atau mengancam saya untuk tidak menjual produk lama atau baru pesaing. Termasuk tim sales Aqua. Saya sih jualnya yang laku aja," ujar Yuyun di Bekasi, Sabtu (8/10/2016).
Pernyataan Yuyun ini sekaligus membantah berbagai kabar miring yang menyatakan toko minuman hanya boleh menjual merek Aqua dan tidak diperbolehkan oleh Sales Aqua untuk menjual AMDK merek lain.
"Kalau ada sales produk baru yang nawarin gak saya tolak. Tapi kan konsumen yang menentukan produk mana yang dipilihnya," terangnya.
Yuyun mengaku hanya menjual air minum dalam kemasan. Selain menjual langsung ke pelanggan, Dia juga memasok AMDK ke toko-toko lain di terminal Babelan dan sekitarnya.
Yuyun tidak menampik jika ditawarkan sales untuk menjual produk AMDK merek baru. Namun, dia meminta salesman tadi berjanji untuk menerima kembali barang yang ditawarkan jika tidak terjual.
"Kalau memang barangnya enggak jalan, ya saya minta ditarik dong. Gudang saya bisa penuh kalau dititipin terus," katanya.
Hal senada disampaikan pemilik Toko Wanda yang berlokasi di jalan Kramat Raya No 18, Jl Pasar Sayur, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
"Ya, pasarnya sudah ada masing-masing. Aqua yang paling banyak dipesan, karena produknya sudah lama dikenal konsumen," ujarnya.
Wanda menyebutkan selain menjual merek Aqua, tokonya juga menjual produk lain, seperti, Vit, Ades, Cleo, Ron 88, Club, Le Mineral.
"Biasanya kalau kita stok Aqua 75 sampai 100 dus. Kalau produk lainnya ada yang 30, 20, 10 dus. Ya tergantung pesannnya saja. Yang paling banyak sih Aqua," tegas Wanda.
Beberapa pedagang lain yang dihubungi di sekitar Ciracas dan Jalan Raya Bogor juga menyatakan hal yang sama. "Kalau main paksa paksa enggak akan lama hubungan dengan kami. Kami sudah berdagang puluhan tahun dan tahu bagaimana sebuah produk bisa bertahan di pasar. Yang pasti, pasar yang akan nentuin, cuma produk yang disukai konsumen yang mampu bertahan," tandas Ahmad Syafei, pedagang minuman kemasan di Jalan Pengenten Ali, Ciracas, Jakarta Timur.
(dmd)