Kopi Nusantara Sumbang USD55,30 Juta di TEI Ke-13
A
A
A
JAKARTA - Penjualan ekspor kopi nusantara hingga hari ke-4 dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI) ke-31 mencapai nilai transaksi USD55,30 juta. Ini membuktikan bahwa kopi Indonesia memiliki kualitas sangat baik sehingga menarik buyer mancanegara yang datang ke pameran ini.
"Kopi Indonesia sangat bagus dan menarik para buyer yang kami datangkan dari berbagai negara. Transaksi yang diperoleh berasal dari transaksi yang terjadi di lantai pameran dan juga kontrak dagang," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda dalam rilinys, Minggu (16/10/2016).
Menurutnya, penjualan yang diperoleh stan-stan kopi selama empat hari pameran TEI mencapai USD33,2 juta. "Transaksi diperoleh dari buyer asal Malaysia sebesar USD20 juta, Korea Selatan USD4 juta, Mesir USD4 juta, Palestina USD2 juta, Belgia USD1,7 juta, dan sisanya dari negara lain," tuturnya.
Selain itu, penandatanganan kontrak ekspor senilai USD22,10 juta dilakukan antara tiga perusahaan
kopi nasional dengan buyer asing asal Mesir, Belgia, dan Jepang. Perusahaan tersebut, yakni PT Asal Jaya dengan Hassan Haggag asal Mesir menyepakati kontrak senilai USD20,63 juta.
Kemudian, PT Aneka Coffee Industry dengan Itochu Corp asal Jepang menyepakati kontrak senilai USD275 ribu, dan PT Javanero dengan Javanusa asal Belgia menyepakati kontrak senilai USD1,2 juta.
Penandatanganan kontrak ini disaksikan Arlinda bersama Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag
Dody Edward, Direktur Eksekutif Organisasi Kopi Internasional atau International Coffee Organization
(ICO) Roberio Silva, dan Ketua Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Hutama Sugandhi.
Selain itu, pada hari ke-4 TEI, arena pameran kopi di Hall A JIExpo juga dimeriahkan kegiatan lelang kopi yang kemudian ditutup Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kemendag, Merry Maryati.
"Kopi Indonesia sangat bagus dan menarik para buyer yang kami datangkan dari berbagai negara. Transaksi yang diperoleh berasal dari transaksi yang terjadi di lantai pameran dan juga kontrak dagang," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Arlinda dalam rilinys, Minggu (16/10/2016).
Menurutnya, penjualan yang diperoleh stan-stan kopi selama empat hari pameran TEI mencapai USD33,2 juta. "Transaksi diperoleh dari buyer asal Malaysia sebesar USD20 juta, Korea Selatan USD4 juta, Mesir USD4 juta, Palestina USD2 juta, Belgia USD1,7 juta, dan sisanya dari negara lain," tuturnya.
Selain itu, penandatanganan kontrak ekspor senilai USD22,10 juta dilakukan antara tiga perusahaan
kopi nasional dengan buyer asing asal Mesir, Belgia, dan Jepang. Perusahaan tersebut, yakni PT Asal Jaya dengan Hassan Haggag asal Mesir menyepakati kontrak senilai USD20,63 juta.
Kemudian, PT Aneka Coffee Industry dengan Itochu Corp asal Jepang menyepakati kontrak senilai USD275 ribu, dan PT Javanero dengan Javanusa asal Belgia menyepakati kontrak senilai USD1,2 juta.
Penandatanganan kontrak ini disaksikan Arlinda bersama Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag
Dody Edward, Direktur Eksekutif Organisasi Kopi Internasional atau International Coffee Organization
(ICO) Roberio Silva, dan Ketua Gabungan Eksportir Kopi Indonesia (Gaeki) Hutama Sugandhi.
Selain itu, pada hari ke-4 TEI, arena pameran kopi di Hall A JIExpo juga dimeriahkan kegiatan lelang kopi yang kemudian ditutup Direktur Pengembangan Promosi dan Citra Kemendag, Merry Maryati.
(izz)