KAI Jajaki Jadi Operator Kereta Api di Myanmar
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) tengah menjajaki peluang untuk ekspansi ke luar negeri, sebagai operator kereta api di Myanmar. Berawal dari pertemuan ASEAN Railways CEO conference, KAI mendapatkan tawaran dari Pemerintah Myanmar yang saat ini dalam proses penggodokan.
(Baca Juga: Kereta Api Kelas Bisnis Jurusan Ini Dihapus)
Direktur Utama (Dirut) KAI Edi Sukmoro menerangkan, ASEAN Railways CEO conference merupakan pertemuan antar CEO kereta api dari tujuh negara di ASEAN. Salah satu agenda besar yang diusung yakni konektivitas antar negara di ASEAN untuk mendukung aktivitas perekonomian di wilayah tersebut.
Menurutnya potensi penduduk yang sangat besar di masing-masing negara memungkinkan untuk membangun sebuah konektivitas antar negara. "Ada 6 juta penduduk di ASEAN, maka konektivitas antar negara penting seperti di Eropa. Apalagi kini sudah memasuki era MEA, "tuturnya, saat pembukaan ASEAN Railways CEO di Royal Ambarrukmo Hotel, Selasa (18/10/2016
Salah satu hasil pertemuan tersebut kini PT KAI mendapatkan tawaran untuk menjadi operator kereta api di Myanmar. Tak hanya itu, KAI juga ditawari untuk membangun infrastruktur serta memasok gerbong ke negara tersebut.
Edi mengklaim, Myanmar melihat industri kereta api di Indonesia yang dikelola oleh PT KAI lebih maju dibanding mereka. Dengan kondisi geografis yang sama serta permasalahan kemacetan di kota-kota tertentu, negara tersebut akhirnya menawarkan kerjasama dengan KAI untuk menjadi pemain kereta api di negara tersebut.
Sementara Direktur Logistik PT KAI Persero Budi Noviantoro mengatakan, saat ini memang pihaknya sedang melakukan penjajakan kerja sama tersebut.Dia juga menerangkan saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisasi intern KAI terkait asetnya. "Kita lihat potensi yang akan kita bawa ke sana (Myanmar)," paparnya.
Rencananya, selain sudah mengirim personal untuk menjadi operator dan tenaga ahli di negara tersebut, PT KAI juga akan mengirim gerbong 'bekas' yang digunakan perusahaan ini. Setidaknya 600 gerbong akan mereka rekondisi dan dikirim ke Myanmar. 600 gerbong tersebut akan dimaintenance terlebih dahulu di bengkel kereta milik PT KAI.
Budi menambahkan, gerbong-gerbong serta lokomotifnya akan mereka upgrade terlebih dahulu sebelum dikirim ke Myanmar. Gerbong-gerbong yang kini kecepatannya tinggal 36 km/jam akan mereka upgrade menjadi berkecepatan 60 km/jam.
Di samping itu, lanjut dia menerangkan juga akan melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas di dalam gerbong tersebut."Kemungkinan terealisasi tahun depan," tuturnya.
(Baca Juga: Kereta Api Kelas Bisnis Jurusan Ini Dihapus)
Direktur Utama (Dirut) KAI Edi Sukmoro menerangkan, ASEAN Railways CEO conference merupakan pertemuan antar CEO kereta api dari tujuh negara di ASEAN. Salah satu agenda besar yang diusung yakni konektivitas antar negara di ASEAN untuk mendukung aktivitas perekonomian di wilayah tersebut.
Menurutnya potensi penduduk yang sangat besar di masing-masing negara memungkinkan untuk membangun sebuah konektivitas antar negara. "Ada 6 juta penduduk di ASEAN, maka konektivitas antar negara penting seperti di Eropa. Apalagi kini sudah memasuki era MEA, "tuturnya, saat pembukaan ASEAN Railways CEO di Royal Ambarrukmo Hotel, Selasa (18/10/2016
Salah satu hasil pertemuan tersebut kini PT KAI mendapatkan tawaran untuk menjadi operator kereta api di Myanmar. Tak hanya itu, KAI juga ditawari untuk membangun infrastruktur serta memasok gerbong ke negara tersebut.
Edi mengklaim, Myanmar melihat industri kereta api di Indonesia yang dikelola oleh PT KAI lebih maju dibanding mereka. Dengan kondisi geografis yang sama serta permasalahan kemacetan di kota-kota tertentu, negara tersebut akhirnya menawarkan kerjasama dengan KAI untuk menjadi pemain kereta api di negara tersebut.
Sementara Direktur Logistik PT KAI Persero Budi Noviantoro mengatakan, saat ini memang pihaknya sedang melakukan penjajakan kerja sama tersebut.Dia juga menerangkan saat ini pihaknya sedang melakukan inventarisasi intern KAI terkait asetnya. "Kita lihat potensi yang akan kita bawa ke sana (Myanmar)," paparnya.
Rencananya, selain sudah mengirim personal untuk menjadi operator dan tenaga ahli di negara tersebut, PT KAI juga akan mengirim gerbong 'bekas' yang digunakan perusahaan ini. Setidaknya 600 gerbong akan mereka rekondisi dan dikirim ke Myanmar. 600 gerbong tersebut akan dimaintenance terlebih dahulu di bengkel kereta milik PT KAI.
Budi menambahkan, gerbong-gerbong serta lokomotifnya akan mereka upgrade terlebih dahulu sebelum dikirim ke Myanmar. Gerbong-gerbong yang kini kecepatannya tinggal 36 km/jam akan mereka upgrade menjadi berkecepatan 60 km/jam.
Di samping itu, lanjut dia menerangkan juga akan melakukan perbaikan dan penambahan fasilitas di dalam gerbong tersebut."Kemungkinan terealisasi tahun depan," tuturnya.
(akr)