Dua Tahun Jokowi-JK Diklaim Realisasikan Proyek Mangkrak
A
A
A
JAKARTA - Kementerian Perencanan dan Pembangunan Nasional (PPN) mengklaim bahwa selama dua tahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK), pemerintah telah berhasil merealisasikan proyek-proyek infrastruktur yang sebelumnya hanya sekadar wacana. Proyek-proyek tersebut telah direncanakan namun tidak pernah menjadi proyek yang konkrit.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, proyek infrastruktur yang berhasil direalisasikan pemerintah adalah proyek yang menggunakan mekanisme kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP). Dalam dua tahun pertama, pemerintahan Jokowi sudah berhasil mengerjakan proyek-proyek tersebut.
"Ini salah satu capaian penting yang sudah dilakukan oleh pemerintahan sekarang. Kita tahu wacana ini atau mekanisme ini sudah mekanisme lama dan pernah dibahas sebelumnya. Tapi tidak pernah menjadi proyek konkrit," katanya di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Sementara ada juga proyek mangkrak yang berhasil dikerjakan pemerintah, sambung mantan Wamenkeu ini, yakni proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah yang mangkrak hampir 10 tahun lamanya. Proyek berkapasitas 2X1.000 megawatt (MW) ini sudah financial closing pada Juni 2016.
"Nilai proyeknya cukup besar Rp54 triliun dan sekarang sudah berjalan," imbuh dia.
Selain PLTU Batang, proyek yang berhasil direalisasikan kabinet Jokowi adalah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional (fiber optic), Palapa Ring baik untuk paket barat, tengah dan timur dengan skema KPBU. "Dan ini tentunya sangat berguna untuk mengoneksikan jaringan telekomunikasi seluruh Indonesia," tuturnya.
Proyek ketiga yang berhasil diwujudkan pemerintah adalah proyek penyediaan air minum unggulan. Proyek yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut sudah digagas sejak 1970-an, namun baru tahun ini terealisasi. Proyek ini juga mendapatkan dana talangan dari pemerintah (viability gap fund) sebesar Rp818 miliar, dan dimenangkan oleh PT Meta Aditirta Unggulan.
"Jadi kita sudah melangkah lebih jauh. Ada proyek pembangkit listrik, ada proyek fiber optic, dan sistem binaan air minum. Total KPBU yang sudah berjalan secara nilai adalah Rp63,86 triliun," tandasnya.
Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, proyek infrastruktur yang berhasil direalisasikan pemerintah adalah proyek yang menggunakan mekanisme kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership (PPP). Dalam dua tahun pertama, pemerintahan Jokowi sudah berhasil mengerjakan proyek-proyek tersebut.
"Ini salah satu capaian penting yang sudah dilakukan oleh pemerintahan sekarang. Kita tahu wacana ini atau mekanisme ini sudah mekanisme lama dan pernah dibahas sebelumnya. Tapi tidak pernah menjadi proyek konkrit," katanya di Gedung Bina Graha, Jakarta, Jumat (21/10/2016).
Sementara ada juga proyek mangkrak yang berhasil dikerjakan pemerintah, sambung mantan Wamenkeu ini, yakni proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Batang, Jawa Tengah yang mangkrak hampir 10 tahun lamanya. Proyek berkapasitas 2X1.000 megawatt (MW) ini sudah financial closing pada Juni 2016.
"Nilai proyeknya cukup besar Rp54 triliun dan sekarang sudah berjalan," imbuh dia.
Selain PLTU Batang, proyek yang berhasil direalisasikan kabinet Jokowi adalah proyek pembangunan jaringan serat optik nasional (fiber optic), Palapa Ring baik untuk paket barat, tengah dan timur dengan skema KPBU. "Dan ini tentunya sangat berguna untuk mengoneksikan jaringan telekomunikasi seluruh Indonesia," tuturnya.
Proyek ketiga yang berhasil diwujudkan pemerintah adalah proyek penyediaan air minum unggulan. Proyek yang berada di bawah koordinasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tersebut sudah digagas sejak 1970-an, namun baru tahun ini terealisasi. Proyek ini juga mendapatkan dana talangan dari pemerintah (viability gap fund) sebesar Rp818 miliar, dan dimenangkan oleh PT Meta Aditirta Unggulan.
"Jadi kita sudah melangkah lebih jauh. Ada proyek pembangkit listrik, ada proyek fiber optic, dan sistem binaan air minum. Total KPBU yang sudah berjalan secara nilai adalah Rp63,86 triliun," tandasnya.
(akr)