REI Optimistis Pembangunan Rumah Bersubsidi Terealisasi 10.000 Unit
A
A
A
SEMARANG - Meski tahun 2016 tersisa dua bulan lagi, DPD REI Jawa Tengah optimistis realisasi penyerapan rumah bersubsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Jateng bisa mencapai 10.000 unit.
Wakil Ketua REI Jateng bidang Perumahan Rakyat, Andi Kurniawan mengatakan, saat ini realisasi pembangunan perumahan bersubsidi di Jateng baru mencapai 7.000 unit dari target yang ditetapkan sebanyak 13.000 unit.
Saat ini, kata dia, kalangan pengembang perumahan mulai aktif untuk memasarkan dan mulai melakukan pembangunan. Hal itu menyusul mulai terbukanya beberapa perbankan seperti BRI, BRI Syariah, Bank Jateng, BNI dan Bank Arta Graha, untuk memberikan KPR perumahan bersubsidi.
Dia mengaku, beberapa bank masih memiliki kuota KPR rumah bersubdisi cukup besar yang selama ini masih belum dikeluarkan. "Seperti Bank Jateng masih memiliki kuota sekitar 300 unit, BRI 500 unit, di BNI dan juga BRI Syariah serta bank Arta Graha juga masih memiliki kuota yang cukup besar,” katanya, Jumat (21/10/2016).
Oleh karena itu, REI Jateng mendorong kuota yang masih ada di perbankan untuk bisa direalisasikan pada tahun ini. Meski nantinya, belum mampu memenuhi target 13.000 unit namun paling tidak bisa mendekati.
Sejauh ini lanjut Andi, permasalah perizinan, termasuk dari PLN dan juga PDAM sudah tidak menjadi kendala. “Sekarang masalah waktu saja. Kalau formula ini diketahui sejak awal, kami masih bisa mengejar kekurangan target pembangunan. Kalaupun tidak bisa 13 ribu unit, kami optimis bisa sampai 10 ribu,” imbuhnya.
Disebutkannya, mayoritas pengembangan rumah subsidi masih terpusat di Semarang, Solo, dan Purwokerto. Sedangkan daerah lainnya, terutama Pantura butuh dukungan yang lebih.
Pimpinan BRI Syariah Cabang Pembantu Purwodadi, Arif Irawan menyatakan, penyaluran KPR untuk BRI Syariah bisa direalisasikan sampai batas waktu 7 Desember. “Kalau kuota kami tidak batas,” ujarnya.
Dia mengaku, sampai saat ini masyarakat masih banyak yang belum tahu, jika ada subsidi uang muka dari Pemerintah sebesar 5%. Oleh karena itu perbankan dan REI Jateng akan terus melakukan sosialisasi supaya masyarakat bisa memanfaatkan hal itu.
“Sekarang KPR Lebih mudah. Selama kelengkapan dokumen komplet bisa langsung kami proses," paparnya.
Wakil Ketua REI Jateng bidang Perumahan Rakyat, Andi Kurniawan mengatakan, saat ini realisasi pembangunan perumahan bersubsidi di Jateng baru mencapai 7.000 unit dari target yang ditetapkan sebanyak 13.000 unit.
Saat ini, kata dia, kalangan pengembang perumahan mulai aktif untuk memasarkan dan mulai melakukan pembangunan. Hal itu menyusul mulai terbukanya beberapa perbankan seperti BRI, BRI Syariah, Bank Jateng, BNI dan Bank Arta Graha, untuk memberikan KPR perumahan bersubsidi.
Dia mengaku, beberapa bank masih memiliki kuota KPR rumah bersubdisi cukup besar yang selama ini masih belum dikeluarkan. "Seperti Bank Jateng masih memiliki kuota sekitar 300 unit, BRI 500 unit, di BNI dan juga BRI Syariah serta bank Arta Graha juga masih memiliki kuota yang cukup besar,” katanya, Jumat (21/10/2016).
Oleh karena itu, REI Jateng mendorong kuota yang masih ada di perbankan untuk bisa direalisasikan pada tahun ini. Meski nantinya, belum mampu memenuhi target 13.000 unit namun paling tidak bisa mendekati.
Sejauh ini lanjut Andi, permasalah perizinan, termasuk dari PLN dan juga PDAM sudah tidak menjadi kendala. “Sekarang masalah waktu saja. Kalau formula ini diketahui sejak awal, kami masih bisa mengejar kekurangan target pembangunan. Kalaupun tidak bisa 13 ribu unit, kami optimis bisa sampai 10 ribu,” imbuhnya.
Disebutkannya, mayoritas pengembangan rumah subsidi masih terpusat di Semarang, Solo, dan Purwokerto. Sedangkan daerah lainnya, terutama Pantura butuh dukungan yang lebih.
Pimpinan BRI Syariah Cabang Pembantu Purwodadi, Arif Irawan menyatakan, penyaluran KPR untuk BRI Syariah bisa direalisasikan sampai batas waktu 7 Desember. “Kalau kuota kami tidak batas,” ujarnya.
Dia mengaku, sampai saat ini masyarakat masih banyak yang belum tahu, jika ada subsidi uang muka dari Pemerintah sebesar 5%. Oleh karena itu perbankan dan REI Jateng akan terus melakukan sosialisasi supaya masyarakat bisa memanfaatkan hal itu.
“Sekarang KPR Lebih mudah. Selama kelengkapan dokumen komplet bisa langsung kami proses," paparnya.
(ven)