IHSG Diperkirakan Bakal Menjaga Tren Positif
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari diperkirakan oleh Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya masih akan menjaga tren positif. Menurutnya bursa saham Tanah Air bakal bergelut dalam rentang konsolidasi wajar dengan support saat ini berada pada level 5372 yang sedang diuji.
"IHSG akan menanti rilis data perekonomian pekan depan yang merupakan awal bulan November dengan target resistance saat ini berada pada level 5488 yang wajib ditembus," terang William kepada SINDOnews di Jakarta, Kamis (27/10/2016).
(Baca Juga: IHSG Ditutup Balik Menghijau Iringi Lompatan Bursa Saham Jepang)
Sebelumnya IHSG kemarin berakhir menguat 0,03% atau 1,86 poin ke level 5.399,68 ketika bursa Jepang melonjak sendirian di tengah pelemahan mayoritas bursa utama Asia. Sektor saham dalam negeri hingga sesi perdagangan sore hari ini bergerak variatif ketika sektor properti berkurang 0,53% mengiringi kejatuhan sektor infrastruktur yang melemah 0,28%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp8,23 triliun dengan 21,04 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp934,2 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp3,35 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,42 triliun. Tercatat di akhir perdagangan sebelumnya 144 saham menguat, 193 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Sementara William menambahkan pasar saham dalam negeri diprediksi akan bergerak di kisaran level 5372-5488. "Level 5488 yang wajib ditembus untuk dapat menggeser naik rentang konsolidasi, hari ini IHSG berpotensi menguat," tandasnya.
Di sisi lain saham-saham yang dapat dicermati untuk hari ini di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
Selanjutnya ada juga PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).
"IHSG akan menanti rilis data perekonomian pekan depan yang merupakan awal bulan November dengan target resistance saat ini berada pada level 5488 yang wajib ditembus," terang William kepada SINDOnews di Jakarta, Kamis (27/10/2016).
(Baca Juga: IHSG Ditutup Balik Menghijau Iringi Lompatan Bursa Saham Jepang)
Sebelumnya IHSG kemarin berakhir menguat 0,03% atau 1,86 poin ke level 5.399,68 ketika bursa Jepang melonjak sendirian di tengah pelemahan mayoritas bursa utama Asia. Sektor saham dalam negeri hingga sesi perdagangan sore hari ini bergerak variatif ketika sektor properti berkurang 0,53% mengiringi kejatuhan sektor infrastruktur yang melemah 0,28%.
Adapun nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp8,23 triliun dengan 21,04 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp934,2 miliar dengan aksi jual asing mencapai Rp3,35 triliun dan aksi beli sebesar Rp2,42 triliun. Tercatat di akhir perdagangan sebelumnya 144 saham menguat, 193 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Sementara William menambahkan pasar saham dalam negeri diprediksi akan bergerak di kisaran level 5372-5488. "Level 5488 yang wajib ditembus untuk dapat menggeser naik rentang konsolidasi, hari ini IHSG berpotensi menguat," tandasnya.
Di sisi lain saham-saham yang dapat dicermati untuk hari ini di antaranya PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL), PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI).
Selanjutnya ada juga PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT H.M. Sampoerna Tbk. (HMSP), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) serta PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN).
(akr)