Hari Listrik Nasional, PLN Targetkan 25 Desa Terpencil Teraliri Listrik Tahun Ini

Kamis, 27 Oktober 2016 - 22:01 WIB
Hari Listrik Nasional,...
Hari Listrik Nasional, PLN Targetkan 25 Desa Terpencil Teraliri Listrik Tahun Ini
A A A
YOGYAKARTA - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero Area Distribusi Yogyakarta menargetkan 25 desa terpencil di Daeerah Istimewa Yogyakarta akan terjangkau aliran listrik hingga akhir 2016 ini. Desa-desa terpencil tersebut tersebar di empat Kabupaten, yaitu Kulon Progo, Gunungkidul, Bantul dan Sleman.

Manajer PLN Area Yogyakarta Muhammad Soffin mengungkapkan, saat ini masih ada puluhan desa yang memang terjangkau aliran listrik. Karenanya, rasio elektrifikasi (perbandingan masyarakat yang menikmati listrik dengan jumlah penduduk) di Yogyakarta, baru di angka 87.51 %.

Dengan program listrik desa di 25 desa tersebut maka rasio elektrifikasi akan menjadi 100%. “Namun angka tersebut akan bertambah setiap tahunnya,” tandasnya, Kamis (27/10/2016).

Soffin menambahkan, untuk mengaliri listrik di daerah terpencil, pihaknya menggandeng pemerintah daerah. Melalui program listrik pedesaan (lisdes), desa-desa terpencil akan dapat menikmati listrik dengan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (APBN) yang dialokasikan berdasarkan kebutuhan.

Kegiatan lisdes sendiri juga masuk dalam rangkaian Hari Listrik Nasional sudah dimulai dengan Peresmian Listrik Pedesaan bertempat di SD Negeri Sidomulyo, Clereng, Kokap, Kulon Progo beberapa waktu yang lalu. Selain itu, jajaran petinggi PLN serta wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Paku Alam IX melakukan kunjungan untuk penyalaan tahap pertama di tiga desa, yakni Desa Hargo Tirto, Desa Hargo Wilis Hargowilis dan Desa Kalirejo.

Di tiga desa tersebut setidaknya ada 30 kepala keluarga dapat menikmati listrik secara mandiri, tanpa harus menyambung ke tetangga atau mengulur kabel yang sangat berbahaya bagi sekitar. Untuk menikmati listrik, selama ini beberapa warga menyalur ke tetangga kiri-kanan dengan cara membentangkan kabel dari rumah yang menjadi pelanggan listrik. “Sebelumnya tidak teraliri karena memang kondisi geografisnya sangat sulit ataupun jauh untuk mendirikan jaringan,” terangnya.

General Manager Unit Induk Pembangunan Jawa Bagian Tengah 2, Amihwannudin mengatakan, unit induk JBT 2 bertanggungjawab secara khusus membangun transmisi dan gardu induk di wilayah Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Barat. Pihaknya selama ini dipercaya untuk melakukan pembangunan transmisi, gardu induk dan juga pembangkit. “Untuk di pedesaan, kami ada program lisdes sumber dana dari pemerintah. Tahun ini untuk lisdes sendiri anggarannya mencapai Rp10 triliun,” paparnya.

Dalam rangka peringatan Hari Listrik Nasional (HLN) tanggal 27 Oktober 2106 yang bertepatan dengan ulang tahun PLN ke-71, BUMN listrik ini mengusung tema “Kerja Nyata Terangi Negeri”.

PLN Jaringan Distrbusi Area Pelayanan Yogyakarta mengadakan serangkaian kegiatan. Humas PLN Area Yogyakarta, Paulus Kardiman mengatakan kegiataan ini berupa rangkaian penyalaan listrik pedesaan, peresmian ekowisata Sungai Mudal dengan Penanaman 1.000 Pohon Pala dan renovasi sumber mata air dalam porgam CSR yang bisa dinikmati warga sekitar di Banyunganti, Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo.

Ekowisata dan pendistribusian air bersih ini dinikmati oleh 135 KK dan dikelola penduduk setempat, sehingga keberlangsungan untuk kebutuhan sehari-hari mengenai air dapat terpenuhi. Pembukaan ekowisata sungai dari mata air alami akan membuka lapangan kerja baru yang akhirnya meningkatkan pendapatan masyarakat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7180 seconds (0.1#10.140)