Wall Street Jatuh Saat FBI Buka Lagi Kasus Email Hillary Clinton
A
A
A
NEW YORK - Wall Street pada perdagangan kemarin ditutup jatuh, namun tetap dinilai pulih dari penurunan tajam didorong oleh berita FBI akan mengulas lebih banyak email yang berhubungan dengan penggunaan email pribadi calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2016), Indeks Dow Jones industrial average turun 8,29 poin atau 0,05% ke level 18.161,39, Indeks S&P 500 kehilangan 6,6 poin atau 0,31% ke level 2.126,44 dan Nasdaq Composite melemah 25,87 poin atau 0,5% ke level 5.190,10. Untuk pekan ini, Indeks S&P 500 turun 0,7%, Nasdaq turun 1,3%, dan Dow mencatat kenaikan 0,1%.
Masing-masing dari tiga indeks utama di Wall Street memang jatuh ke posisi terendah dengan Indeks S&P 500 turun 1% dalam satu jam, setelah Direktur FBI James Comey mengatakan dalam sebuah surat kepada beberapa anggota kongres partai Republik bahwa pihaknya belajar dari keberadaan email yang muncul untuk penyelidikan. Pemilihan presiden AS dijadwalkan berlangsung dalam 11 hari yakni pada 8 November.
"Judul hit, semua orang panik untuk kedua bahwa itu akan memengaruhi hasil pemilu," kata Stephen Massocca, kepala investasi di Wedbush Equity Management LLC di San Francisco.
Indeks S&P 500 sempat jatuh 0,6% pada, memukul rendah dari level 2.119,36 sebelum pulih. Pada awal sesi, S&P 500 telah naik sebanyak 0,4% setelah data ekonomi menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,9% pada kuartal ketiga, laju tercepat dalam dua tahun, dan optimis laba dari perusahaan Google Alphabet Inc (GOOGL.O) yang naik 0,3% ke level USD819,56.
Sementara, data ekonomi yang didukung untuk kenaikan suku bunga, Federal Reserve tidak mungkin untuk bergerak pada pertemuan pekan depan, karena jatuh hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden AS. Banyak pelaku pasar malah mengharapkan kenaikan suku bunga pada Desember.
Hampir 73% dari perusahaan S&P 500 yang melaporkan telah melampaui ekspektasi Wall Street, dengan pertumbuhan untuk kuartal saat ini diharapkan menjadi 3%, menurut Thomson Reuters.
Namun, saham Amazon (AMZN.O) mengalami hari terburuk dalam hampir sembilan bulan, turun 5,2% menjadi USD776,32 setelah memperingatkan investasi berat dalam liburan kuartal akan mengurangi keuntungan. Saham tersebut menjadi hambatan pada S&P 500 dan Nasdaq.
Seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (29/10/2016), Indeks Dow Jones industrial average turun 8,29 poin atau 0,05% ke level 18.161,39, Indeks S&P 500 kehilangan 6,6 poin atau 0,31% ke level 2.126,44 dan Nasdaq Composite melemah 25,87 poin atau 0,5% ke level 5.190,10. Untuk pekan ini, Indeks S&P 500 turun 0,7%, Nasdaq turun 1,3%, dan Dow mencatat kenaikan 0,1%.
Masing-masing dari tiga indeks utama di Wall Street memang jatuh ke posisi terendah dengan Indeks S&P 500 turun 1% dalam satu jam, setelah Direktur FBI James Comey mengatakan dalam sebuah surat kepada beberapa anggota kongres partai Republik bahwa pihaknya belajar dari keberadaan email yang muncul untuk penyelidikan. Pemilihan presiden AS dijadwalkan berlangsung dalam 11 hari yakni pada 8 November.
"Judul hit, semua orang panik untuk kedua bahwa itu akan memengaruhi hasil pemilu," kata Stephen Massocca, kepala investasi di Wedbush Equity Management LLC di San Francisco.
Indeks S&P 500 sempat jatuh 0,6% pada, memukul rendah dari level 2.119,36 sebelum pulih. Pada awal sesi, S&P 500 telah naik sebanyak 0,4% setelah data ekonomi menunjukkan ekonomi AS tumbuh 2,9% pada kuartal ketiga, laju tercepat dalam dua tahun, dan optimis laba dari perusahaan Google Alphabet Inc (GOOGL.O) yang naik 0,3% ke level USD819,56.
Sementara, data ekonomi yang didukung untuk kenaikan suku bunga, Federal Reserve tidak mungkin untuk bergerak pada pertemuan pekan depan, karena jatuh hanya beberapa hari menjelang pemilihan presiden AS. Banyak pelaku pasar malah mengharapkan kenaikan suku bunga pada Desember.
Hampir 73% dari perusahaan S&P 500 yang melaporkan telah melampaui ekspektasi Wall Street, dengan pertumbuhan untuk kuartal saat ini diharapkan menjadi 3%, menurut Thomson Reuters.
Namun, saham Amazon (AMZN.O) mengalami hari terburuk dalam hampir sembilan bulan, turun 5,2% menjadi USD776,32 setelah memperingatkan investasi berat dalam liburan kuartal akan mengurangi keuntungan. Saham tersebut menjadi hambatan pada S&P 500 dan Nasdaq.
(izz)