Tingkat Optimisme Konsumen Meningkat di Oktober
A
A
A
JAKARTA - Survei Konsumen Bank Indonesia (BI) mengindikasikan bahwa optimisme konsumen pada Oktober 2016 meningkat dari bulan sebelumnya. Hal tersebut tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Oktober 2016 yang tercatat sebesar 116,8 atau naik sebesar 6,8 poin dari bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, peningkatan IKK tersebut didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang tercatat naik masing-masing 7,2 poin dan 6,4 poin dari bulan sebelumnya menjadi 103,2 dan 130,4.
"Peningkatan IKE pada Oktober terjadi di 10 kota dengan peningkatan tertinggi terjadi di Surabaya dan Semarang," kata Tirta di Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Sedangkan secara regional, peningkatan IEK terjadi di 11 kota dengan peningkatan indeks tertinggi terjadi di Surabaya dan Bandar Lampung. Dia melanjutkan, hasil survei juga menunjukkan bahwa konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga mengalami perlambatan pada Januari 2017.
Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang tercatat turun 3,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 165,6. Perlambatan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas, dengan perlambatan terbesar terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
Sementara indeks ekspektasi harga (IEH) pada bulan April turun dari 161,7 menjadi 158,3. "Tekanan kenaikan harga pada April 2017 juga diprediksi melemah dari bulan sebelumnya," pungkas Tirta.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Tirta Segara mengatakan, peningkatan IKK tersebut didorong oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK), yang tercatat naik masing-masing 7,2 poin dan 6,4 poin dari bulan sebelumnya menjadi 103,2 dan 130,4.
"Peningkatan IKE pada Oktober terjadi di 10 kota dengan peningkatan tertinggi terjadi di Surabaya dan Semarang," kata Tirta di Jakarta, Jumat (4/11/2016).
Sedangkan secara regional, peningkatan IEK terjadi di 11 kota dengan peningkatan indeks tertinggi terjadi di Surabaya dan Bandar Lampung. Dia melanjutkan, hasil survei juga menunjukkan bahwa konsumen memperkirakan tekanan kenaikan harga mengalami perlambatan pada Januari 2017.
Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan mendatang yang tercatat turun 3,1 poin dari bulan sebelumnya menjadi 165,6. Perlambatan kenaikan harga diperkirakan terjadi pada hampir seluruh kelompok komoditas, dengan perlambatan terbesar terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau.
Sementara indeks ekspektasi harga (IEH) pada bulan April turun dari 161,7 menjadi 158,3. "Tekanan kenaikan harga pada April 2017 juga diprediksi melemah dari bulan sebelumnya," pungkas Tirta.
(akr)