Menanti Hasil Pemilu AS, Harga Minyak WTI Merosot

Rabu, 09 November 2016 - 08:09 WIB
Menanti Hasil Pemilu...
Menanti Hasil Pemilu AS, Harga Minyak WTI Merosot
A A A
NEW YORK - Harga minyak Amerika Serikat (AS), West Texas Intermediate (WTI) merosot pada Rabu pagi terpengaruh laporan persediaan minyak mentah naik, dan pasar sedang melihat jajak pendapat capres AS.

Seperti dikutip dari Reuters, Rabu (9/11/2016), harga minyak AS diperdagangkan pada level USD44,81 per barel pada pukul 00.11 GMT atau turun 17 sen dari posisi sebelumnya.

Para pedagang mengatakan, volume yang rendah karena pasar tengah mengamati hasil jajak pendapat pemilu AS. Minyak mentah dijual sedikit terlambat di New York (sesi awal Asia), di mana American Petroleum Institute (API) melaporkan angka persediaan minyak mentah menunjukkan peningkatan 4,4 juta barel berbeda dari yang diharapkan 2,2 juta.

"Efeknya jangka pendek sebagai jalan untuk terus membeli komoditas dalam mengantisipasi kemenangan Clinton," kata Jeffrey Halley, analis pasar senior di Oanda broker di Singapura.

Agenda utama hari ini yakni hasil pemilihan presiden AS mendatang di atas Asia pagi ini. Harga minyak diharapkan terombang-ambing naik dan turun sesuai keinginan. "Aksi hari ini akan ditentukan oleh hasil dari pemilihan AS," kata ANZ Bank dalam sebuah catatan.

Analis juga masih merenung atas data minyak campuran yang keluar dari China kemarin, yang menunjukkan penurunan impor minyak mentah dan kenaikan ekspor produk olahan seperti solar atau bensin.

"Impor bersih minyak mentah jatuh 6,8 juta barel per hari (bph) pada Oktober, turun dari 8,1 juta barel per bulan sebelumnya. Meskipun ini adalah penurunan sangat besar, dengan tingkat impor terendah bulanan sejak Januari 2016, namun masih naik 8% dari tahun ke tahun," kata Barclays Bank dalam sebuah catatan.

Barclays mengatakan, penurunan bulanan kemungkinan turunnya penimbunan strategis pemerintah karena harga pada Oktober lebih tinggi dari sekarang, membuat pembelian seperti kurang menarik.
(izz)
Berita Terkait
Stok Seret Bikin Harga...
Stok Seret Bikin Harga Minyak Mentah Dunia Terkerek Naik
Amerika Buka Pembatasan,...
Amerika Buka Pembatasan, Harga Minyak Akan Terus Naik
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Dunia Melayang Dekati Posisi USD70 Per Barel
Harga Minyak Ambrol...
Harga Minyak Ambrol 9% dalam Sepekan, Minggu Depan Gimana?
Harga Minyak Mentah...
Harga Minyak Mentah Turun Saat Badai Musim Dingin Bekukan Kilang AS
Tumbuh 173%, Komoditas...
Tumbuh 173%, Komoditas Minyak Mentah Jadi Primadona di 2021
Berita Terkini
Dihantam Tarif Trump,...
Dihantam Tarif Trump, Arus Modal Keluar dari Indonesia Capai Rp46,7 Triliun
21 menit yang lalu
Pengamat Ekonomi Sebut...
Pengamat Ekonomi Sebut Kinerja Korporasi Bank Jatim Positif
1 jam yang lalu
Harga Bitcoin Melesat...
Harga Bitcoin Melesat Tembus Rp1,56 Miliar, Institusi Besar Serbu Pasar Kripto
1 jam yang lalu
IMF Pangkas Proyeksi,...
IMF Pangkas Proyeksi, Sri Mulyani Sebut Target Ekonomi Tumbuh 5,2% Masih Realistis
2 jam yang lalu
Logam Tanah Jarang Jadi...
Logam Tanah Jarang Jadi Primadona, Pengembangan REE di Tanjung Ular Digenjot
3 jam yang lalu
Perusahaan Tambang Wanti-wanti...
Perusahaan Tambang Wanti-wanti AS Kekurangan Pasokan Mineral Tanah Jarang
3 jam yang lalu
Infografis
Melawan Donald Trump,...
Melawan Donald Trump, 7 Kampus Elite AS Kehilangan Dana Miliaran Dolar
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved