Rasio Elektrifikasi Indonesia Tertinggal Jauh di Belakang Vietnam

Jum'at, 18 November 2016 - 12:56 WIB
Rasio Elektrifikasi...
Rasio Elektrifikasi Indonesia Tertinggal Jauh di Belakang Vietnam
A A A
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, rasio elektrifikasi di Indonesia masih berada di bawah beberapa negara tetangga seperti Malaysia, Thailand dan Singapura. Bahkan Vietnam sudah jauh meninggalkan Indonesia.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman mengatakan, rasio elektrifikasi di Indonesia saat ini berada jauh di belakang Vietnam yang sudah mencapai 98%. Rasio elektrifikasi di Indonesia sendiri masih di angka 89,5%.

Sementara, kata dia, Indonesia sedikit unggul dibandingkan negara tetangga lain yakni Filipina. "Sama Filipina kita cuma lebih tinggi sedikit," ujarnya di Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Karena kondisi tersebut, menurut dia menjadi alasan pencabutan subsidi yang mulai berlaku secara bertahap kepada 18,9 juta pelanggan 900 Volt Ampere (VA). Dia menambahkan subsidi yang selama ini diterima masyarakat mampu nantinya akan dialihkan ke 7 juta rumah tangga yang belum teraliri listrik untuk meningkatkan rasio elektrifikasi di Indonesia.

Di sisi lain pembangunan infrastruktur listrik saat ini, disampaikan olehnya akan fokus ke remote area atau pulau terpencil. Kebijakan ini sudah diatur dalam Peraturan Menteri ESDM Nomor 28 Tahun 2016 tentang Tarif Tenaga Listrik PT PLN (Persero) yang mengatur penerapan tarif non subsidi bagi rumah tangga daya 900 Volt Ampere (VA) yang mampu secara ekonomi, serta Peraturan Menteri ESDM Nomor 29 Tahun 2016 tentang Mekanisme Pemberian Subsidi Tarif Tenaga Listrik Untuk Rumah Tangga.

"Tentu dengan dicabut, dananya akan lebih besar dari sebelumnya. Kita harapkan masyarakat mampu mohon perhatiannya. Ini semata-mata untuk menolong saudara kita yang belum terlaliri listrik" pungkas Jarman.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0640 seconds (0.1#10.140)