Sri Mulyani Yakin Indonesia Mampu Bayar Utang
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati nampak santai meski saat ini utang pemerintah Indonesia sudah mencapai Rp3.400 triliun. Dia meyakini, Indonesia akan mampu membayar utang fantastis tersebut.
Dia mengatakan, kunci untuk membayar utang-utang tersebut adalah dengan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, semakin makmur sebuah negara maka tingkat kemampuan untuk membayar utangnya akan jauh lebih besar.
"Cadangan ekonomi untuk membayar utang dari size ekonomi kita yang makin besar. Kalau setiap tahun tumbuh 5%-6% maka akan punya kemampuan lebih besar. Tentu lebih sehat," katanya dalam acara Rakernas Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Saat ini saja, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 5% dan jumlah defisit di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dapat dijaga, utang pemerintah terus menurun meski masih dengan nominal yang cukup besar.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan sekarang adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan hingga di atas 6%. "Jadi jumlah tambahan utang tiap tahun lebih kecil dari pertumbuhan ekonominya. Tentunya akan lebih sehat," tandasnya.
Dia mengatakan, kunci untuk membayar utang-utang tersebut adalah dengan terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sebab, semakin makmur sebuah negara maka tingkat kemampuan untuk membayar utangnya akan jauh lebih besar.
"Cadangan ekonomi untuk membayar utang dari size ekonomi kita yang makin besar. Kalau setiap tahun tumbuh 5%-6% maka akan punya kemampuan lebih besar. Tentu lebih sehat," katanya dalam acara Rakernas Nahdlatul Ulama di Gedung PBNU, Jakarta, Sabtu (19/11/2016).
Saat ini saja, sambung mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi sekitar 5% dan jumlah defisit di Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dapat dijaga, utang pemerintah terus menurun meski masih dengan nominal yang cukup besar.
Oleh karena itu, yang perlu dilakukan sekarang adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bahkan hingga di atas 6%. "Jadi jumlah tambahan utang tiap tahun lebih kecil dari pertumbuhan ekonominya. Tentunya akan lebih sehat," tandasnya.
(ven)