Merusak Ekonomi, Kadin Tegaskan Tak Ada Rush Money
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menilai, rush money bisa merugikan perekonomian Indonesia. Sehingga, diyakini tidak akan ada pengusaha yang melakukan langkah ekstrem ini.
(Baca: Bankir Minta Penyebar Isu Rush Money Ditangkap)
Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, pihaknya secara tegas sudah menanyakan ke anggota terkait rush money. Hasilnya, tidak ada yang akan melakukan aksi tersebut.
"Enggaklah, itu sih enggak benar dan kita pun imbau enggak, jangan seperti itulah. Kami dari Kadin tegas bilang, saya tanya ke teman-teman pengusaha enggak ada kayak begitu," ujarnya di Jakarta, Senin (21/11/2016).
(Baca: Sri Mulyani Sebut Isu Rush Money 25 November Hasutan Berbahaya)
Menurutnya, rush money dapat merusak semuanya termasuk perekonomian di Tanah Air. Sebab, jika benar masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank maka perbankan bisa kekurangan likuiditas.
"Saya yakin enggak ada, percaya sama saya, enggak akan ada itu juga menurut saya enggak benar ya. Jadi, merusak semuanya juga gitu, janganlah melakukan hal-hal seperti itu," kata Rosan.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyampaikan hal serupa. Muliaman juga menegaskan tidak ada yang namanya rush money sebagai dampak kekhawatiran dari aksi demonstrasi DKI Jakarta awal bulan depan. "Enggak ada, enggak ada rush money, enggak ada," pungkasnya.
Baca Juga:
LPS Tepis Isu Rush Money
Rush Money 25 November Bisa Timbulkan Aksi Kriminal
(Baca: Bankir Minta Penyebar Isu Rush Money Ditangkap)
Ketua Umum Kadin Rosan P Roeslani mengatakan, pihaknya secara tegas sudah menanyakan ke anggota terkait rush money. Hasilnya, tidak ada yang akan melakukan aksi tersebut.
"Enggaklah, itu sih enggak benar dan kita pun imbau enggak, jangan seperti itulah. Kami dari Kadin tegas bilang, saya tanya ke teman-teman pengusaha enggak ada kayak begitu," ujarnya di Jakarta, Senin (21/11/2016).
(Baca: Sri Mulyani Sebut Isu Rush Money 25 November Hasutan Berbahaya)
Menurutnya, rush money dapat merusak semuanya termasuk perekonomian di Tanah Air. Sebab, jika benar masyarakat ramai-ramai menarik uangnya di bank maka perbankan bisa kekurangan likuiditas.
"Saya yakin enggak ada, percaya sama saya, enggak akan ada itu juga menurut saya enggak benar ya. Jadi, merusak semuanya juga gitu, janganlah melakukan hal-hal seperti itu," kata Rosan.
Di tempat yang sama, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menyampaikan hal serupa. Muliaman juga menegaskan tidak ada yang namanya rush money sebagai dampak kekhawatiran dari aksi demonstrasi DKI Jakarta awal bulan depan. "Enggak ada, enggak ada rush money, enggak ada," pungkasnya.
Baca Juga:
LPS Tepis Isu Rush Money
Rush Money 25 November Bisa Timbulkan Aksi Kriminal
(izz)