Sri Mulyani Jamin Likuiditas Bank Terjaga hingga Akhir 2016
A
A
A
JAKARTA - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menjamin kondisi likuiditas perbankan terjaga hingga akhir tahun. Pemerintah bersama Bank Indonesia (BI) akan selalu bekerja sama untuk memastikan likuiditas perbankan dapat terpenuhi hingga akhir tahun.
"Ada berbagai pandangan mengenai masalah fiskal kita yang dalam hal ini diperkirakan akan bisa mengurangi jumlah likuiditas. Namun, pemerintah bersama BI akan selalu melakukan kerja sama untuk meyakinkan bahwa jumlah kebutuhan likuiditas sampai akhir tahun akan dipenuhi," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, seluruh kegiatan belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 hingga akhir tahun akan didanai oleh penerimaan negara. Diharapkan, hal tersebut akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
"Kita akan bersama BI dan OJK terus mengelola kondisi ekonomi. Sampai akhir tahun, kegiatan dari sisi APBN kita adalah untuk mengelola agar seluruh belanja negara bisa didanai dari penerimaan negara. Karena itu, diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat," tandas dia.
Sekadar informasi, belanja negara yang dikeluarkan pemerintah hingga September 2016 sudah mencapai Rp1.305,5 triliun, dari target dalam APBNP 2016 yang mencapai Rp1.893,7 triliun. Sementara penerimaan perpajakan hingga akhir Oktober 2016 telah mencapai Rp870,95 triliun, dari target Rp1.320,2 triliun.
"Ada berbagai pandangan mengenai masalah fiskal kita yang dalam hal ini diperkirakan akan bisa mengurangi jumlah likuiditas. Namun, pemerintah bersama BI akan selalu melakukan kerja sama untuk meyakinkan bahwa jumlah kebutuhan likuiditas sampai akhir tahun akan dipenuhi," katanya di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Senin (21/11/2016).
Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan, seluruh kegiatan belanja pemerintah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 hingga akhir tahun akan didanai oleh penerimaan negara. Diharapkan, hal tersebut akan memberikan dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Tanah Air.
"Kita akan bersama BI dan OJK terus mengelola kondisi ekonomi. Sampai akhir tahun, kegiatan dari sisi APBN kita adalah untuk mengelola agar seluruh belanja negara bisa didanai dari penerimaan negara. Karena itu, diharapkan bisa memberikan dampak positif terhadap kegiatan ekonomi masyarakat," tandas dia.
Sekadar informasi, belanja negara yang dikeluarkan pemerintah hingga September 2016 sudah mencapai Rp1.305,5 triliun, dari target dalam APBNP 2016 yang mencapai Rp1.893,7 triliun. Sementara penerimaan perpajakan hingga akhir Oktober 2016 telah mencapai Rp870,95 triliun, dari target Rp1.320,2 triliun.
(izz)