BI Siapkan Aturan GWM Averaging dan Hapus SBI Tahun Depan

Rabu, 23 November 2016 - 11:04 WIB
BI Siapkan Aturan GWM...
BI Siapkan Aturan GWM Averaging dan Hapus SBI Tahun Depan
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mengutarakan pada tahun depan akan mulai melakukan penyesuaian kebijakan guna merespon kondisi perekonomian Indonesia. Di antaranya, dengan memperkenalkan sistem Giro Wajib Minimum (GWM) rata-rata atau averaging, serta menghapus Surat Bank Indonesia (SBI) dalam daftar instrumen kebijakan moneter pada 2017.

Gubernur BI Agus Martowardojo mengungkapkan, tersedianya ruang fleksibilitas pengelolaan likuiditas bagi bank akan dapat membantu bank untuk menyerap temporary liquidity shock. Sehingga tidak menimbulkan fluktuasi suku bunga yang berlebihan.

"Untuk itu, BI akan mulai memperkenalkan sistem GWM Averaging pada tahun 2017," katanya dalam acara Pertemuan Tahunan BI 2016 di JCC, Jakarta, Selasa (23/11) malam.

Menurutnya, GWM Averaging berbeda dengan sistem GWM primer yang saat ini berlaku. Sistem GWM Averaging hanya mewajibkan bank untuk melihat rata-rata kecukupan GWM dalam satu amintenance periode.

Sementara GWM primer merupakan jumlah dana minimum yang wajib disimpan oleh perbankan di BI. Saat ini, besaran yang berlaku adalah 6,5% dari jumlah Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dimiliki perbankan.

Mantan Menteri Keuangan ini menuturkan, saat ini aturan GWM Averaging masih digodok dan akan mulai diimplementasikan tahun depan. Namun, sistem ini sejatinya telah menjadi contoh terbaik (best practice) di negara yang sudah mapan.

"Dengan kelonggaran ini, kami berharap transaksi antar bank akan semakin aktif, gejolak suku bunga dapat lebih terkendali, dan transmisi kebijakan moneter semakin kuat," imbuh dia.

Agus menambahkan, pada tahun depan BI juga akan mengoptimalisasi utilisasi Surat Berharga Negara (SBN) sebagai instrumen moneter. Hal ini dilakukan dengan menghapus SBI dan menggantinya dengan SBN secara bertahap.

"Sebagai amanat UU Bank Indonesia dan UU Perbendaharaan Negara, serta upaya untuk meningkatkan partisipasi bank di pasar uang, BI akan melakukan penggantian Sertifikat BI dengan SBN sebagai instrumen moneter secara gradual," pungkasnya.
(akr)
Berita Terkait
KPK: Ruangan Gubernur...
KPK: Ruangan Gubernur BI Turut Digeledah, Ada 2 Tersangka Dugaan Korupsi Dana CSR
Bank Indonesia Sebut...
Bank Indonesia Sebut Pemilihan Deputi Gubernur BI Melalui Sistem Meritokrasi
Dugaan Korupsi Dana...
Dugaan Korupsi Dana CSR Bank Indonesia, BI Kooperatif dengan KPK
Fit and Proper Test...
Fit and Proper Test Deputi Gubernur BI, DPR Angkat Isu Pengawasan Perbankan
Uji Kelayakan jadi Deputi...
Uji Kelayakan jadi Deputi Gubernur BI, Ini Jurus Juda Agung Selamatkan Ekonomi RI
BRI Siap Terapkan BI-Fast...
BRI Siap Terapkan BI-Fast di BRImo, Ini Manfaat yang Didapat Nasabah
Berita Terkini
Borong Employee Experience...
Borong Employee Experience Awards 2025, Bukti Komitmen Tim Human Capital ACC
7 jam yang lalu
Mengajak Pelanggan Mengimbangi...
Mengajak Pelanggan Mengimbangi 4.000 Ton Emisi CO2 Melawan Perubahan Iklim
7 jam yang lalu
China Ancam Perusahaan...
China Ancam Perusahaan Korea yang Kirim Produk Tanah Jarang ke AS
8 jam yang lalu
Boikot Produk Terafiliasi...
Boikot Produk Terafiliasi Israel Meluas, Apa Efeknya buat Ekonomi?
9 jam yang lalu
Dorong Ekonomi Syariah,...
Dorong Ekonomi Syariah, Global Islamic Finance Summit 2025 Siap Digelar
10 jam yang lalu
LG Mundur dari Proyek...
LG Mundur dari Proyek Baterai EV, Kadin Tepis RI Tak Menarik Bagi Investor
10 jam yang lalu
Infografis
Negara NATO Ini Klaim...
Negara NATO Ini Klaim akan Diinvasi Rusia dalam Beberapa Tahun
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved