Rusia dan Eropa Timur Pasar Potensial CPO Indonesia

Rabu, 23 November 2016 - 16:31 WIB
Rusia dan Eropa Timur...
Rusia dan Eropa Timur Pasar Potensial CPO Indonesia
A A A
JAKARTA - Pasar ekspor produk minyak sawit mentah (crude palm oil/CPO) Indonesia dan turunannya masih terbuka lebar. Selain pasar tradisional, seperti India, China, dan Uni Eropa, Rusia serta sejumlah negara Eropa Timur merupakan pasar potensial yang belum tergarap maksimal.

Bendahara Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Kanya Lakshmi Sidarta mengatakan, hingga akhir 2016 jumlah ekspor minyak sawit dari Indonesia ke Rusia baru sekitar Rp700 ribu ton. “Padahal jika digarap serius, potensi permintaannya lebih dari 1 juta ton. Itu baru dari Rusia, belum negara-negara lain di Eropa Timur,” ujarnya di Jakarta, Rabu (23/11/2016).

Pada pertengahan tahun ini, Lakshmi dan sejumlah pengurus pusat GAPKI bersama wakil dari pemerintah, berkunjung ke Moskow untuk bertemu dengan wakil pemerintah dan pengusaha dari Negeri Beruang Merah tersebut. Pada pertemuan itu dibahas berbagai peluang usaha serta upaya membuka pasar Rusia lebih besar bagi produk CPO maupun produk olahan minyak sawit dari Indonesia.

“Mereka sangat antusias untuk membeli lebih banyak minyak sawit kita,” kata Lakshmi, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Independen PT Golden Plantation TBk (Tiga Pilar Sejahtera Group).

Menurut Lakshmi, prospek pasar Rusia menarik dan peluang masih cukup besar. Menurut data statistik , tren volume ekspor minyak sawit dari ke negara bekas Uni Soviet itu terus meningkat. Pada 2012, volumenya 356 ribu ton dan meningkat menjadi 570 ribu ton pada 2014 dan 657 ribu ton tahun 2015. Tahun ini, total volume ekspor minyak sawit Indonesia ke Rusia akan melampaui 700 ribu ton.

“Jika minyak sawit Indonesia terus dikenalkan ke sana dan digarap lebih serius, angka lebih dari 1 juta ton CPO bisa masuk ke Rusia,” kata Lakshmi, yang pernah menjabat sebagai Senior Vice President PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk tersebut.

Melihat potensi pasar yang besar dan melihat bagaimana persepsi masyarakat Eropa (termasuk Eropa Timur) terkait minyak sawit Indonesia, untuk kali pertama, penyelenggaraan konferensi minyak sawit terbesar di dunia Indonesian Palm Oil Conference (IPOC), mendatangkan pembicara dari Rusia. Dalam IPOC ke-12 di Nusa Dua Bali, pada 23-25 November 2016, hadir Prof Oleg S Medvedev dari Lomonosov Moscow State University yang berbicara mengenai isu kesehatan minyak sawit di masyarakat Eropa.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5562 seconds (0.1#10.140)