Pertamina Jamin Tak Ada Kelangkaan Elpiji
A
A
A
YOGYAKARTA - PT Pertamina menjamin tidak akan terjadi kelangkaan gas elpiji bersubsidi, ketika produksi harian jauh melebihi dari tingkat konsumsi untuk gas elpiji. Tak hanya elpiji bersubsidi, kapasitas produksi elpiji non subsidi juga melampaui dari tingkat produksi di wilayah ini maupun di Jawa Tengah.
Sales Eksekutif LPG Industri dan gas PT Pertamina Region 4 Jawa Tengah (Jateng) DIY, Muhammad Ali Akbar Felayah mengatakan, saat ini kapasitas produksi elpiji 3 kilogram yang dimiliki oleh PT Pertamina mencapai 10.000 matrik setiap harinya. Sementara untuk gas elpiji non subsidi mencapai 2.000 matrik ton setiap harinya.
Menurutnya kapasitas produksi tersebut jauh melebihi dari tingkat konsumsi di DIY-Jateng. “Konsumsi sehari hanya 3 hingga 4 ribu matrik, artinya bisa menjamin pasokan tiga hingga empat hari,” tuturnya.
Tak hanya itu, untuk menjamin pasokan elpiji ke masyarakat tetap terjaga, dia menegaskan pihaknya telah memiliki 104 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) untuk elpiji bersubsidi dan 11 SPBE non subsidi. Selain itu, Pertamina juga telah memiliki jumlah pangkalan terbanyak di Indonesia, karena sudah mencapai 35 ribu lebih pangkalan.
Dia menerangkan bakal terus menambah varian produk elpiji yang ditujukan ke masyarakat. Harapannya agar semakin banyak pilihan yang dimiliki oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan mereka. Tak hanya untuk bahan bakar, PT Pertamina juga sudah memproduksi gas untuk kendaraan ataupun untuk mesin AC yang ramah lingkungan.
Varian elpiji yang mereka keluarkan mulai dari 3 kilogram, 5,5 kilogram, 9 kilogram, 12 kilogram ataupun 14 kilogram. “Elpiji bukan monopoli Pertamina, karena banyak pemain lain di industri ini,” terangnya.
Di Yogyakarta dan Jawa Tengah, pihaknya kini memang tengah menggenjot penjualan bright gas 5,5 kilogram. Pertamina mengklaim penetrasi produk gas elpiji terbaru mereka, bright gas dalam tiga bulan ini sangat menggembirakan. Tercatat dalam tiga bulan terakhir, peredaran bright gas ukuran 5,5 kilogram (kg) ini sudah mencapai 24.500 tabung.
Sementara penjualan tabung bright gas ukuran 5,5 kg baru mencapai 292 tabung. Di bulan selanjutnya, yaitu bulan September penjualan elpiji ini melonjak cukup drastis karena dalam sebulan sudah bertambah menjadi 1.500 tabung. "Penjualan bright gas ini cukup bagus," tuturnya.
Sales Eksekutif LPG Industri dan gas PT Pertamina Region 4 Jawa Tengah (Jateng) DIY, Muhammad Ali Akbar Felayah mengatakan, saat ini kapasitas produksi elpiji 3 kilogram yang dimiliki oleh PT Pertamina mencapai 10.000 matrik setiap harinya. Sementara untuk gas elpiji non subsidi mencapai 2.000 matrik ton setiap harinya.
Menurutnya kapasitas produksi tersebut jauh melebihi dari tingkat konsumsi di DIY-Jateng. “Konsumsi sehari hanya 3 hingga 4 ribu matrik, artinya bisa menjamin pasokan tiga hingga empat hari,” tuturnya.
Tak hanya itu, untuk menjamin pasokan elpiji ke masyarakat tetap terjaga, dia menegaskan pihaknya telah memiliki 104 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji (SPBE) untuk elpiji bersubsidi dan 11 SPBE non subsidi. Selain itu, Pertamina juga telah memiliki jumlah pangkalan terbanyak di Indonesia, karena sudah mencapai 35 ribu lebih pangkalan.
Dia menerangkan bakal terus menambah varian produk elpiji yang ditujukan ke masyarakat. Harapannya agar semakin banyak pilihan yang dimiliki oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan mereka. Tak hanya untuk bahan bakar, PT Pertamina juga sudah memproduksi gas untuk kendaraan ataupun untuk mesin AC yang ramah lingkungan.
Varian elpiji yang mereka keluarkan mulai dari 3 kilogram, 5,5 kilogram, 9 kilogram, 12 kilogram ataupun 14 kilogram. “Elpiji bukan monopoli Pertamina, karena banyak pemain lain di industri ini,” terangnya.
Di Yogyakarta dan Jawa Tengah, pihaknya kini memang tengah menggenjot penjualan bright gas 5,5 kilogram. Pertamina mengklaim penetrasi produk gas elpiji terbaru mereka, bright gas dalam tiga bulan ini sangat menggembirakan. Tercatat dalam tiga bulan terakhir, peredaran bright gas ukuran 5,5 kilogram (kg) ini sudah mencapai 24.500 tabung.
Sementara penjualan tabung bright gas ukuran 5,5 kg baru mencapai 292 tabung. Di bulan selanjutnya, yaitu bulan September penjualan elpiji ini melonjak cukup drastis karena dalam sebulan sudah bertambah menjadi 1.500 tabung. "Penjualan bright gas ini cukup bagus," tuturnya.
(akr)