Adhi Karya Garap Proyek Underpass Kuningan-Mampang
Adhi Karya Garap Proyek Underpass Kuningan-Mampang
A
A
A
JAKARTA - PT Adhi Karya Tbk (ADHI), pada bulan November ini, telah memperoleh proyek baru pengerjaan konstruksi terintegrasi design and build pembangunan underpass Mampang-Kuningan sebesar Rp202,2 miliar.
Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengatakan pemilik proyek underpass Mampang-Kuningan tersebut yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Adapun waktu pelaksanaan proyek selama 392 hari.
"Kami baru memperoleh proyek underpass Mampang-Kuningan, pemilik proyek ini adalah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta," kata Budi dalam paparan publik perseroan di Hotel Grandhika, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Selain itu, perseroan juga mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp11,4 triliun per Oktober 2016, atau setara dengan 63% dari target kontrak baru sebesar Rp17,9 triliun hingga akhir 2016.
"Pertumbuhan kontrak baru ADHI hingga Oktober 2016 mengalami peningkatan sebesar 8,2% bila dibanding periode yang sama tahun lalu," ungkap Budi.
Adapun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga Oktober 2016, masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 86,6% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari BUMN sebesar 39,7%, ABPN atau APBD sebesar 34,9%, sedangkan swasta atau lainnya sebesar 25,4%.
"Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 46,6%, proyek jalan dan jembatan sebesar 23%, sedangkan proyek dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 30,4%," tutup Budi.
Direktur Utama Adhi Karya, Budi Harto mengatakan pemilik proyek underpass Mampang-Kuningan tersebut yaitu Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Adapun waktu pelaksanaan proyek selama 392 hari.
"Kami baru memperoleh proyek underpass Mampang-Kuningan, pemilik proyek ini adalah Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta," kata Budi dalam paparan publik perseroan di Hotel Grandhika, Jakarta, Kamis (24/11/2016).
Selain itu, perseroan juga mencatat perolehan kontrak baru sebesar Rp11,4 triliun per Oktober 2016, atau setara dengan 63% dari target kontrak baru sebesar Rp17,9 triliun hingga akhir 2016.
"Pertumbuhan kontrak baru ADHI hingga Oktober 2016 mengalami peningkatan sebesar 8,2% bila dibanding periode yang sama tahun lalu," ungkap Budi.
Adapun kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru hingga Oktober 2016, masih didominasi oleh lini bisnis konstruksi sebesar 86,6% dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya.
Berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari BUMN sebesar 39,7%, ABPN atau APBD sebesar 34,9%, sedangkan swasta atau lainnya sebesar 25,4%.
"Sedangkan pada tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung sebanyak 46,6%, proyek jalan dan jembatan sebesar 23%, sedangkan proyek dermaga serta infrastruktur lainnya sebesar 30,4%," tutup Budi.
(ven)
Explore More