Penyebab Inflasi Komponen Inti Sentuh Level Terendah
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution menerangkan salah satu penyebab inflasi komponen inti sentuh level terendah, salah satunya disebabkan karena melambatnya perdagangan dunia. Seperti diketahui BPS baru saja merilis inflasi komponen inti November 2016 sebesar 3,07% atau terendah sejak 2004.
Dia menambahan kondisi ini saling berkaitan dengan ekonomi dunia yang masih belum pulih, sehingga menggerus perdagangan dunia. Indonesia tidak terkecuali terkena dampaknya dimana barang-barang sulit untuk diperdagangkan. "Satu, perdagangan dunia melambat. Sehingga ya secara umum barang-barang mau di ekspor ke luar juga susah," kata dia di kantornya, Kamis (1/12/2016).
(Baca Juga: Inflasi Komponen Inti November Terendah dalam 12 Tahun)
Sehingga menurutnya di dalam negeri, secara otomatis terjadi inflasi yang melambat juga. Kondisi tersebut dinilai Darmin sudah mulai terasa 2014, di mana tahun tersebut awal mula terjadinya pelemahan ekonomi dunia yang terasa hingga sekarang. "Ekspor dan perdagangan dunia melambat. Jadi barang-barang kita sendiri juga tidak mudah menembus pasar," paparnya
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Sasmito Hadiwibowo mengatakan, kondisi ini sebetulnya bagus, namun demikian inflasi harus terjaga dengan baik. "Inflasi masih kita butuhkan, asal jangan tinggi-tinggi. Kalau tidak ada inflasi, itu berarti demandnya ada masalah. Sepanjang masih ada inflasi, berarti demand kita masih bagus, tapi jangan tinggi-tinggi, karena akan menggerus pendapatan kita," tutup dia.
Dia menambahan kondisi ini saling berkaitan dengan ekonomi dunia yang masih belum pulih, sehingga menggerus perdagangan dunia. Indonesia tidak terkecuali terkena dampaknya dimana barang-barang sulit untuk diperdagangkan. "Satu, perdagangan dunia melambat. Sehingga ya secara umum barang-barang mau di ekspor ke luar juga susah," kata dia di kantornya, Kamis (1/12/2016).
(Baca Juga: Inflasi Komponen Inti November Terendah dalam 12 Tahun)
Sehingga menurutnya di dalam negeri, secara otomatis terjadi inflasi yang melambat juga. Kondisi tersebut dinilai Darmin sudah mulai terasa 2014, di mana tahun tersebut awal mula terjadinya pelemahan ekonomi dunia yang terasa hingga sekarang. "Ekspor dan perdagangan dunia melambat. Jadi barang-barang kita sendiri juga tidak mudah menembus pasar," paparnya
Sebelumnya, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Sasmito Hadiwibowo mengatakan, kondisi ini sebetulnya bagus, namun demikian inflasi harus terjaga dengan baik. "Inflasi masih kita butuhkan, asal jangan tinggi-tinggi. Kalau tidak ada inflasi, itu berarti demandnya ada masalah. Sepanjang masih ada inflasi, berarti demand kita masih bagus, tapi jangan tinggi-tinggi, karena akan menggerus pendapatan kita," tutup dia.
(akr)