Andalan Finance Targetkan Pertumbuhan 15% di 2017
A
A
A
JAKARTA - Meski tahun 2016 belum berganti kalender, namun PT Andalan Finance Indonesia (AFI) sudah menatap kedatangan tahun 2017. AFI menargetkan pertumbuhan pembiayaan mereka pada tahun depan sebesar 15%.
Kepercayaan diri ini bukan tanpa sebab. Hingga November 2016, perseroan telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,2 triliun atau meningkat sebesar 22% dari periode yang sama pada tahun lalu.
President Director AFI Sebastianus Budi mengatakan penyaluran pembiayaan tersebut telah mencapai 95% dari target pembiayaan hingga akhir tahun 2016 sebesar Rp3,4 triliun dengan komposisi pembiayaan didominasi kendaraan bekas dengan porsi sebesar 75%. Sisanya 25% merupakan pembiayaan kendaraan baru.
"Dengan kinerja yang seperti ini, kami berharap dapat tersenyum di akhir tahun nanti karena telah berhasil mencapai target pertumbuhan pembiayaan sebesar 20%," ujar Sebastian dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Menurutnya di tahun 2017 nanti, faktor perkembangan ekonomi akan sangat mempengaruhi kinerja industri pembiayaan di Indonesia. Begitu juga ancaman dari eksternal seperti potensi kenaikan suku bunga pinjaman. "Namun kami tetap optimistis dengan terus memberikan layanan terbaik dan menjalin kerja sama dengan banyak pihak, serta melalui efisiensi dan peningkatan produktivitas di setiap lini perusahaan. AFI tetap dapat menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat," tambahnya.
Demi mendukung pencapaian target tersebut, perseroan telah bekerja sama dengan puluhan mitra perbankan nasional untuk mendukung modal kerja perusahaan. Selain yang berasal dari modal sendiri, portofolio sumber pendanaan perseroan sejauh ini lebih banyak berasal dari pinjaman bank, baik dalam bentuk kerja sama bilateral maupun kredit sindikasi.
Perseroan baru saja melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria). Kegiatan ini dihadiri President Director AFI Sebastianus Budi, didampingi Managing Director Frans Rundengan dan Finance Director Lianawaty. Sementara dari Bank Victoria diwakili Business Director Fransisca Rita Gosal dan Head of Multifinance Banking Division Ryano Tandayu.
Pada perjanjian pemberian fasilitas kredit ini, AFI akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp100 miliar dari Bank Victoria dalam bentuk Fixed Loan Line Limit-Non Revolving. Kerja sama ini merupakan yang pertama kalinya diterima oleh AFI dari Bank Victoria, dan rencananya akan kembali memberikan tambahan fasilitas pada tahun 2017 nanti.
Rencananya, pendanaan yang didapat dari Bank Victoria akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan perseroan pada tahun depan. Dan mereka optimistis dapat membukukan kinerja bagus seiring dengan semakin kuatnya dukungan dari pemangku kepentingan mengingat ketatnya likuiditas di pasar domestik.
Dalam tiga bulan terakhir, AFI telah mendapatkan tambahan fasilitas kredit senilai Rp1 triliun dari beberapa bank nasional terkemuka seperti Bank BCA (Rp300 miliar) dan Bank Mandiri (Rp250 miliar). Dengan dukungan dari mitra perbankan dan luasnya jaringan usaha dari Bintraco Dharma Group, target pertumbuhan tersebut sangat mungkin dicapai oleh AFI.
Kepercayaan diri ini bukan tanpa sebab. Hingga November 2016, perseroan telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,2 triliun atau meningkat sebesar 22% dari periode yang sama pada tahun lalu.
President Director AFI Sebastianus Budi mengatakan penyaluran pembiayaan tersebut telah mencapai 95% dari target pembiayaan hingga akhir tahun 2016 sebesar Rp3,4 triliun dengan komposisi pembiayaan didominasi kendaraan bekas dengan porsi sebesar 75%. Sisanya 25% merupakan pembiayaan kendaraan baru.
"Dengan kinerja yang seperti ini, kami berharap dapat tersenyum di akhir tahun nanti karena telah berhasil mencapai target pertumbuhan pembiayaan sebesar 20%," ujar Sebastian dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (6/12/2016).
Menurutnya di tahun 2017 nanti, faktor perkembangan ekonomi akan sangat mempengaruhi kinerja industri pembiayaan di Indonesia. Begitu juga ancaman dari eksternal seperti potensi kenaikan suku bunga pinjaman. "Namun kami tetap optimistis dengan terus memberikan layanan terbaik dan menjalin kerja sama dengan banyak pihak, serta melalui efisiensi dan peningkatan produktivitas di setiap lini perusahaan. AFI tetap dapat menjadi pilihan terbaik bagi masyarakat," tambahnya.
Demi mendukung pencapaian target tersebut, perseroan telah bekerja sama dengan puluhan mitra perbankan nasional untuk mendukung modal kerja perusahaan. Selain yang berasal dari modal sendiri, portofolio sumber pendanaan perseroan sejauh ini lebih banyak berasal dari pinjaman bank, baik dalam bentuk kerja sama bilateral maupun kredit sindikasi.
Perseroan baru saja melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas kredit dengan PT Bank Victoria International Tbk (Bank Victoria). Kegiatan ini dihadiri President Director AFI Sebastianus Budi, didampingi Managing Director Frans Rundengan dan Finance Director Lianawaty. Sementara dari Bank Victoria diwakili Business Director Fransisca Rita Gosal dan Head of Multifinance Banking Division Ryano Tandayu.
Pada perjanjian pemberian fasilitas kredit ini, AFI akan mendapatkan kucuran dana sebesar Rp100 miliar dari Bank Victoria dalam bentuk Fixed Loan Line Limit-Non Revolving. Kerja sama ini merupakan yang pertama kalinya diterima oleh AFI dari Bank Victoria, dan rencananya akan kembali memberikan tambahan fasilitas pada tahun 2017 nanti.
Rencananya, pendanaan yang didapat dari Bank Victoria akan digunakan untuk modal kerja pembiayaan perseroan pada tahun depan. Dan mereka optimistis dapat membukukan kinerja bagus seiring dengan semakin kuatnya dukungan dari pemangku kepentingan mengingat ketatnya likuiditas di pasar domestik.
Dalam tiga bulan terakhir, AFI telah mendapatkan tambahan fasilitas kredit senilai Rp1 triliun dari beberapa bank nasional terkemuka seperti Bank BCA (Rp300 miliar) dan Bank Mandiri (Rp250 miliar). Dengan dukungan dari mitra perbankan dan luasnya jaringan usaha dari Bintraco Dharma Group, target pertumbuhan tersebut sangat mungkin dicapai oleh AFI.
(ven)