8 Pembangkit Listrik Proyek 35.000 MW Resmi Beroperasi

Senin, 12 Desember 2016 - 16:34 WIB
8 Pembangkit Listrik...
8 Pembangkit Listrik Proyek 35.000 MW Resmi Beroperasi
A A A
JAKARTA - Ikhtiar Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla mewujudkan proyek kelistrikan 35.000 MW (mega watt) mulai terlihat. Sepanjang tahun 2016 ini, PT PLN (Persero) menyatakan berhasil mengoperasikan delapan pembangkit listrik tenaga gas/mobile plant (PLTG/MPP) dengan kapasitas 500 MW yang menjadi bagian dari program 35.000 MW.

Pembangkit teranyar yang berhasil beroperasi adalah Paya Pasir Medan 3x25 MW yang baru masuk ke sistem kelistrikan Medan unit 1 pada 9 Desember 2016. Kemudian disusul unit 2 pada 13 Desember besok dan terakhir unit 3 pada 16 Desember mendatang.

Hal ini melengkapi tujuh pembangit sebelumnya, yang mulai beroperasi secara berturut-turut sejak Juli 2016 hingga November 2016.

Direktur Bisnis Regional Bagian Sumatera PLN Amir Rosidin mengungkapkan, pembangunan PLTG MPP ini dilakukan oleh anak perusahaan PLN yakni Bright PLN Batam. Dalam melaksanakan pembangunan proyek yang bernilai Rp8 triliun ini, Bright PLN Batam menggandeng PT GE Operation Indonesia sebagai main contractor dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk sebagai sub contractor untuk proses kontruksinya.

"Pembangunan proyek ini dapat selesai rata-rata selama enam bulan sejak serah terima lahan dari PLN kepada PLN Batam. Ini merupakan bukti komitmen PLN untuk memenuhi kebutuhan listrik dan keandalan sistem," katanya dalam rilis yang diterima SINDOnews di Jakarta, Senin (12/12/2016).

Menurutnya, pemilihan lokasi-lokasi MPP tersebut didasarkan pada kondisi yang masih kekurangan pasokan listrik dan juga membutuhkan tambahan pasokan listrik dikarenakan tingginya pertumbuhan listrik di daerah tersebut. Sehingga Mobile Power Plant dipilih untuk menjadi solusi cepat dan tepat.

"Teknologi pembangkit yang canggih, jangka waktu pembangunan yang cepat, pengoperasiannya yang ramah lingkungan, dan dapat dipindahkan ke lokasi manapun, merupakan kelebihan-kelebihan PLTG MPP 500MW. Sehingga pembangunan PLTG MPP ini merupakan pilihan tepat untuk mengatasi defisit daya dalam waktu singkat," imbuh dia.

Bersamaan dengan itu, sambungnya, PLN juga membangun pembangkit-pembangkit baru yang sifatnya fixed seperti PLTU. Dengan begitu, maka pembangkit mobile ini dapat dengan mudah dipindahkan ke lokasi atau daerah yang masih sangat membutuhkan tambahan pasokan listrik.

"Kami berharap kehadiran pembangkit listrik di delapan lokasi tersebut membawa dampak positif yang signifikan bagi masyarakat. Wilayah-wilayah yang sebelumnya minim listrik kini mendapat pasokan yang mencukupi, terutama bagi kebutuhan pembangunan dan infrastruktur di Indonesia. Sehingga target rasio elektrifikasi 99,7 persen di 2019 dapat tercapai," tandasnya.

Berikut delapan pembangkit yang sudah beroperasi:
MPP Jeranjang, Lombok (2x25 MW) mulai operasi sejak 27 Juli 2016
MPP Air Anyir, Bangka (2x25 MW) beroperasi per 13 September 2016
MPP Tarahan, Lampung (4x25 MW) operasi pada 29 September 2016
MPP Nias (1x25 MW) mulai operasi pada 31 Oktober 2016
MPP Pontianak (4x25 MW) beroperasi per 8 November 2016
MPP Balai Pungut, Riau (3x25 MW) operasi pada 13 Nopember 2016
MPP Suge, Belitung (1x25 MW) operasi sejak 22 Nopember 2016.
Paya Pasir Medan 3x25 MW yang baru masuk ke sistem kelistrikan Medan unit 1 pada 9 Desember 2016, unit 2 pada 13 Desember 2016, dan terakhir unit 3 pada 16 Desember 2016.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7860 seconds (0.1#10.140)