Menhub Bakal Hapus Gerbang Tol Karang Tengah Tahun Depan
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi berencana untuk membongkar atau meniadakan gerbang tol Karang Tengah, karena dianggap sudah terlalu padat. Rencana tersebut akan direalisasikan pada April 2017, mendatang.
(Baca Juga: Gerbang Tol Karang Tengah Diprediksi Paling Padat Saat Libur Panjang)
Dia menjelaskan, saat ini posisi gerbang tol Karang Tengah terlalu menjorok ke daerah kota. Hal ini mengakibatkan lalu lintas menjadi sangat padat karena tercampur antara dalam kota dan luar kota.
"Beda dengan Cikarang, kalau Cikarang itu sudah dibuat mundur ke belakang. Sehingga lalu lintas tidak terlalu banyak. Jadi perbandingannya itu kalau peak 70 ribu dengan 120 ribu. Jadi hampir dua kali lipat," katanya di Gerbang Tol Karang Tengah, Tangerang, Senin (12/12/2016).
(Baca Juga: Menhub Tinjau Jalan Tol-Pelabuhan Jelang Natal dan Tahun Baru)
Oleh karena itu, sambung mantan Bos PT Angkasa Pura II (Persero) ini, harus dicari cara agar pendistribusian pintu keluar tidak hanya tertuju di Karang Tengah, melainkan di beberapa gerbang tol lainnya. Caranya adalah dengan meniadakan gerbang tol yang menjadi sumbu kemacetan tersebut.
Sementara untuk solusi jangka pendek menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, Budi memerintahkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk membuat manajemen lalu lintas yang lebih tertata.
"Pak Hery (Kepala BPJT) sampaikan tadi, dengan kartu, penambahan orang, jalur, dan sebagainya. Saya pikir apresiasi apa yang dilakukan, kita harus perhatikan ini dengan cara kerja sama BPJT, Jasa Marga, Walikota, Gubernur dan semua pihak memperhatikan ini supaya ada level of service yang lebih bagus," paparnya.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menambahkan, pada April 2017 Jasa Marga beserta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain yaitu PT Marga Mandala Sakti (MMS) berencana untuk memberlakukan integrasi sistem transaksi di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol Tangerang-Merak.
Dengan adanya integrasi sistem transaksi tersebut, maka Gerbang Tol Karang Tengah akan ditiadakan sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yaitu Gerbang Tol Cikupa. "Perbaikan sistem operasi antar ruas jalan tol diharapkan dapat mengatasi kepadatan dan meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan tol," terang Desi.
(Baca Juga: Gerbang Tol Karang Tengah Diprediksi Paling Padat Saat Libur Panjang)
Dia menjelaskan, saat ini posisi gerbang tol Karang Tengah terlalu menjorok ke daerah kota. Hal ini mengakibatkan lalu lintas menjadi sangat padat karena tercampur antara dalam kota dan luar kota.
"Beda dengan Cikarang, kalau Cikarang itu sudah dibuat mundur ke belakang. Sehingga lalu lintas tidak terlalu banyak. Jadi perbandingannya itu kalau peak 70 ribu dengan 120 ribu. Jadi hampir dua kali lipat," katanya di Gerbang Tol Karang Tengah, Tangerang, Senin (12/12/2016).
(Baca Juga: Menhub Tinjau Jalan Tol-Pelabuhan Jelang Natal dan Tahun Baru)
Oleh karena itu, sambung mantan Bos PT Angkasa Pura II (Persero) ini, harus dicari cara agar pendistribusian pintu keluar tidak hanya tertuju di Karang Tengah, melainkan di beberapa gerbang tol lainnya. Caranya adalah dengan meniadakan gerbang tol yang menjadi sumbu kemacetan tersebut.
Sementara untuk solusi jangka pendek menghadapi libur Natal dan Tahun Baru, Budi memerintahkan kepada Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) untuk membuat manajemen lalu lintas yang lebih tertata.
"Pak Hery (Kepala BPJT) sampaikan tadi, dengan kartu, penambahan orang, jalur, dan sebagainya. Saya pikir apresiasi apa yang dilakukan, kita harus perhatikan ini dengan cara kerja sama BPJT, Jasa Marga, Walikota, Gubernur dan semua pihak memperhatikan ini supaya ada level of service yang lebih bagus," paparnya.
Direktur Utama Jasa Marga Desi Arryani menambahkan, pada April 2017 Jasa Marga beserta Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) lain yaitu PT Marga Mandala Sakti (MMS) berencana untuk memberlakukan integrasi sistem transaksi di Jalan Tol Jakarta-Tangerang dan Jalan Tol Tangerang-Merak.
Dengan adanya integrasi sistem transaksi tersebut, maka Gerbang Tol Karang Tengah akan ditiadakan sehingga pengguna jalan tol hanya berhenti di satu gerbang untuk transaksi, yaitu Gerbang Tol Cikupa. "Perbaikan sistem operasi antar ruas jalan tol diharapkan dapat mengatasi kepadatan dan meningkatkan pelayanan kepada pemakai jalan tol," terang Desi.
(akr)