Aqua Group Tingkatan Akses Air Bersih melalui Pembiayaan Kredit Mikro

Jum'at, 16 Desember 2016 - 00:30 WIB
Aqua Group Tingkatan Akses Air Bersih melalui Pembiayaan Kredit Mikro
Aqua Group Tingkatan Akses Air Bersih melalui Pembiayaan Kredit Mikro
A A A
JAKARTA - Aqua Group dan Water.org menjalin kerja sama dalam meningkatkan dan mengembangkan akses air bersih di wilayah pedesaan melalui pembiayaan kredit mikro oleh lembaga keuangan. Langkah ini diharapkan dapat berkontribusi tercapainya target 100% Universal Access pada 2019 dan Sustainable Development Goals (SDGs) ketersediaan akses air bersih bagi seluruh masyarakat Indonesia.

Penandatanganan kerja sama dilakukan oleh VP General Secretary Aqua Group Leila Djafaar dan Director of International Program Water.org Rich Thorsten di Jakarta, Kamis (15/12/2016).

Kerja sama antara Aqua Grup dan Water.org akan penguatan 150 Badan Pengelola Sarana Pengelola Air Minum (BPSPAM) di wilayah pedesaan untuk dapat mengsakses fasilitas kredit di Lembaga Keuangan Mikro (LKM) dalam memenuhi kebutuhan air minum dan sanitasi, serta mendorong pembiayaan bagi 50 BPSPAM. Melalui kolaborasi ini diharapkan sebanyak 39 ribu jiwa di lima kabupaten di Indonesia mendapatkan peningkatan akses air bersih.

Leila Djafaar mengatakan sebagai perusahaan Air Minum Dalam Kemasan di Indonesia, AQUA Grup sejak 2007 telah mengembangkan program Water Access Sanitation and Hygiene (WASH) untuk berkontribusi pada peningkatan akses air di Indonesia.

"Seiring dengan misi kami yaitu menyediakan kesehatan bagi sebanyak mungkin orang melalui berbagai program, maka program WASH ini kami kembangkan baik di lokasi sekitar kami beroperasi maupun di daerah-daerah yang membutuhkan sesuai dengan rekomendasi Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Nasional," ujarnya dalam keterangan pers kepada SINDOnews.

Menurut Leila, kerja sama yang akan dilakukan bersama Water.org mulai dari pemetaan BPSPAM, penguatan kapasitas serta pembiayaan juga akan berkoordinasi aktif dengan pemerintah untuk target dan sasaran wilayah program, terutama di wilayah pedesaan.

"Untuk mencapai tujuan peningkatan akses air bersih ini sangat membutuhkan sinergi dan kontribusi dari berbagai pihak. Semoga dengan kolaborasi ini dapat mempercepat tercapainya tujuan baik ini," katanya.

Melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, pemerintah mengamanatkan tersedianya akses air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat atau yang disebut dengan Universal Access. Pemerintah mentargetkan bahwa pada 2019, 100% masyarakat Indonesia bisa memperoleh akses pelayanan air minum, 0% kawasan pemukiman kumuh dan 100% masyarakat memperoleh akses sanitasi.

Hingga 2015, capaiannya sudah sebesar 70,97% melebihi target Millenium Development Goals (MDGs) Indonesia yaitu sebesar 68,86%. Namun masih harus dikejar capaian untuk wilayah pedesaan. Biaya yang dibutuhkan untuk pencapaian Universal Access sendiri adalah sebesar Rp274,8 trilliun. Di mana pemerintah memberikan 30% dari dana APBN. Karena itu, dibutuhkan kontribusi pembiayaan dan program dari berbagai pihak.

Pembiayaan kredit mikro untuk penyediaan akses air minum merupakan konsep baru, yang dapat masyarakat untuk mendepresiasi biaya investasi awal dalam jangka waktu yang lebih panjang. Data dari World Bank Water - Global Practice’s Water Sanitation Program dan water.org menemukan bahwa pembiayaan mikro dapat menjadi salah satu solusi untuk meningkatkan akses air minum dan sanitasi.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8320 seconds (0.1#10.140)