Menteri Susi Jaga Kebun Kima di Negeri Morella
A
A
A
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meresmikan ekowisata Kebun Kima di Pantai Teluk Tihlepuai, Negeri Morela, Kabupaten Maluku Tengah. Kedatangan Susi bersama rombongan di lokasi peresmian disambut dengan prosesi upacara adat serta antusias warga setempat yang ingin berjabat tangan.
Dalam sambutannya, Susi mengatakan peresmian Kebun Kima, Negeri Morella ini tidak terlepas dari potensi perairan Morella sebagai habitat dari spesies langka yang dilindungi yakni kima. Dari tujuh jenis kima dunia, tiga di antaranya ditemukan di perairan ini, yakni kima sisik, kima lubang dan kima raksasa.
"Mohon tetap dijaga ikan kimanya. Kima itu berkembang biaknya lama, butuh berpuluh-puluh tahun. Nanti anak cucu kita tidak tahu kima itu apa? Ikan juga gitu, jangan setiap hari ditangkap. Harus ada waktu recovery-nya. Paling tidak, sehari dalam seminggu," ujar Susi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/12/2016).
Kebun Kima, Negeri Morella, kata Susi, merupakan upaya nyata penggabungan konservasi jenis ikan dilindungi dengan pariwisata bahari yang berkelanjutan. Tujuan pengembangannya adalah untuk pelestarian lingkungan, wisata bahari, stasiun penelitian, dan pengkayaan populasi kima.
Di sisi lain, Susi mengatakan, keberhasilan pemerintah dalam mengawal kedaulatan Indonesia telah membuahkan hasil. Salah satunya adalah melimpahnya ikan dan biota laut di perairan sekitar Kepulauan Maluku.
Menurutnya, hal ini bukti komitmen pemerintah menjadikan laut sebagai masa depan bangsa. Sehingga masa depan Indonesia bisa terjamin.
"Ikan di sini sudah banyak karena kebijakan yang pemerintah buat. Saya berharap ini tetap seperti ini, bahkan lebih banyak lagi dan lagi. Pak Presiden kita sangat komitmen ingin memproteksi melindungi sumber daya laut untuk menjadi masa depan bangsa ini," pungkasnya.
Dalam sambutannya, Susi mengatakan peresmian Kebun Kima, Negeri Morella ini tidak terlepas dari potensi perairan Morella sebagai habitat dari spesies langka yang dilindungi yakni kima. Dari tujuh jenis kima dunia, tiga di antaranya ditemukan di perairan ini, yakni kima sisik, kima lubang dan kima raksasa.
"Mohon tetap dijaga ikan kimanya. Kima itu berkembang biaknya lama, butuh berpuluh-puluh tahun. Nanti anak cucu kita tidak tahu kima itu apa? Ikan juga gitu, jangan setiap hari ditangkap. Harus ada waktu recovery-nya. Paling tidak, sehari dalam seminggu," ujar Susi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu (17/12/2016).
Kebun Kima, Negeri Morella, kata Susi, merupakan upaya nyata penggabungan konservasi jenis ikan dilindungi dengan pariwisata bahari yang berkelanjutan. Tujuan pengembangannya adalah untuk pelestarian lingkungan, wisata bahari, stasiun penelitian, dan pengkayaan populasi kima.
Di sisi lain, Susi mengatakan, keberhasilan pemerintah dalam mengawal kedaulatan Indonesia telah membuahkan hasil. Salah satunya adalah melimpahnya ikan dan biota laut di perairan sekitar Kepulauan Maluku.
Menurutnya, hal ini bukti komitmen pemerintah menjadikan laut sebagai masa depan bangsa. Sehingga masa depan Indonesia bisa terjamin.
"Ikan di sini sudah banyak karena kebijakan yang pemerintah buat. Saya berharap ini tetap seperti ini, bahkan lebih banyak lagi dan lagi. Pak Presiden kita sangat komitmen ingin memproteksi melindungi sumber daya laut untuk menjadi masa depan bangsa ini," pungkasnya.
(dmd)