Jelang Natal dan Tahun Baru, Harga Bahan Pokok Meninggi
A
A
A
INDRAMAYU - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2017, harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (19/12/2016) terus meninggi. Kenaikan terjadi karena permintaan barang jelang Natal meningkat, namun pasokan dari petani terkendala karena mengalami gagal panen akibat cuaca buruk.
Salah satunya di Pasar Karangampel, Indramayu, dimana harga kebutuhan pokok menanjak hingga 60%. Diantaranya harga cabai rawit yang saat ini menembus Rp70.000 per kilogram. Padahal sebulan sebelumnya, harga si pedas ini masih di jual Rp30.000 per kilogram.
Cabai merah yang sebelumnya di jual Rp20.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp30.000 per kilogram. Selain harga cabai, kenaikan juga terjadi pada harga tomat dan kol, dari harga Rp8.000 per kg, kini menji Rp12.000 per kilogram. Begitu pula harga kentang dan bawang merah yang mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 per kilogram.
Imas, salah satu pedagang sembako mengatakan bahwa kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok ini, sudah terjadi sejak sepekan terakhir. “Pasokan dari petani kurang, mau enggak mau maka harga naik. Petani gagal panen pak, karena cuaca buruk dan ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir,” ujarnya kepada MNC Media, Senin (19/12/2016).
Akibat kenaikan harga kebutuhan pokok ini, para pedagang mengalami penurunan omzet dan sepi pembeli.
Salah satunya di Pasar Karangampel, Indramayu, dimana harga kebutuhan pokok menanjak hingga 60%. Diantaranya harga cabai rawit yang saat ini menembus Rp70.000 per kilogram. Padahal sebulan sebelumnya, harga si pedas ini masih di jual Rp30.000 per kilogram.
Cabai merah yang sebelumnya di jual Rp20.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp30.000 per kilogram. Selain harga cabai, kenaikan juga terjadi pada harga tomat dan kol, dari harga Rp8.000 per kg, kini menji Rp12.000 per kilogram. Begitu pula harga kentang dan bawang merah yang mengalami kenaikan sebesar Rp2.000 per kilogram.
Imas, salah satu pedagang sembako mengatakan bahwa kenaikan harga sejumlah kebutuhan pokok ini, sudah terjadi sejak sepekan terakhir. “Pasokan dari petani kurang, mau enggak mau maka harga naik. Petani gagal panen pak, karena cuaca buruk dan ini sudah terjadi beberapa bulan terakhir,” ujarnya kepada MNC Media, Senin (19/12/2016).
Akibat kenaikan harga kebutuhan pokok ini, para pedagang mengalami penurunan omzet dan sepi pembeli.
(ven)