Kondisi Tol Brebes Timur Terpantau Lancar

Sabtu, 24 Desember 2016 - 00:10 WIB
Kondisi Tol Brebes Timur Terpantau Lancar
Kondisi Tol Brebes Timur Terpantau Lancar
A A A
BREBES - Kondisi jalur keluar tol Brebes Timur (Brexit) di Ruas jalan tol Pejagan-Pemalang sampai Jumat (23/12) masih dalam kondisi lancar. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, sejauh ini kondisi lalu lintas di sekitar Brexit masih relatif normal namun kesiagaan petugas terutama di pertigaan Brebes masih tetap diperlukan.

"Masih relatif normal namun demikian kami tetap waspada. Ada kemungkinan masyarakat Jakarta yang berangkat melintasi tol Brexit berangkatnya sekitar pukul 21.00- 22.00 WIB. Jadi sampainya pukul 04.00 WIB. Makanya kami tetap dengan skenario," kata Budi Karya ketika meninjau jalur tol Brexit di Brebes, Jawa Tengah, Jumat (23/12/2016).

Skenario yang dimaksud Budi Karya dengan memperhatikan antrean kendaraan yang bertumpuk. Artinya, jika terjadi antrean kendaraan sepanjang 5 kilometer (km), maka jalur Brexit akan ditutup dan dialihkan ke pintu keluar pintu tol Pejagan."Bahkan kalau antrean sudah terlihat sepanjang dua km, maka kami siap-siap melakukan penutupan. Saya kira skenarionya sudah sangat detail karena kami juga dibantu melalui koordinasi bersama Kapolres setempat," ujar dia.

Budi Karya menambahkan bahwa masih normalnya arus lalu lintas memasuki libur Natal dan Tahun Baru di jalur tol karena masyarakat sudah bisa memilah jalur alternatif transportasi selain jalur darat. "Kami berupaya memberikan sosialisasi penggunaan transportasi alternatif selain jalur darat. Dengan kata lain, kami akui bahwa jalur tol khususnya Brexit melintasi Cikapali masih terbatas," ucap dia.

Terkait pengalihan arus lalu lintas yang dilakukan di area tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi akibat retaknya jembatan Cisomeng terus dikomunikasikan antara BPJT, Kementerian PUPR, Kemenhub dan pihak terkait lainnya. “Intinya kami tetap melakukan komunikasi dan tetap langsung merespons ketika BPJT mengusulkan pengalihan seperti larangan pada kendaraan Non Golongan I," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Herry Trisaputra Zuna mengatakan, bahwa pengalihan arus lalu lintas telah dilakukan bersama pengelola Jalan Tol Purbaleunyi, yaitu PT Jasa Marga.

Pengalihan tersebut, jelas Herry dilakukan untuk kendaraan Non Golongan I dan akan berlangsung selama proses perbaikan dilakukan. "Dialihkannya untuk kendaraan Non Golongan I sejak hari ini dan akan dilakukan selama tiga bulan," ujarnya. Langkah preventif pengalihan tersebut untuk menjamin keselamatan pengguna jalan lalu-lintas.

Arah Pengalihan
Kendaraan menuju Bandung di Ruas Cipularang KM 84 sampai dengan KM 122 hanya dapat dilalui oleh kendaraan Golongan I. Adapun, kendaraan Non Golongan I yang berasal dari Ruas Jakarta-Cikampek atau Cikampek-Palimanan menuju ruas Padalarang-Cileunyi dialihkan menuju jalan non tol dan melakukan transaksi tol di Gerbang Tol Sadang (KM 76) atau Gerbang Tol Jatiluhur (KM 84), selanjutnya dapat masuk kembali ke Jalan Tol Padaleunyi melalui Gerbang Tol Padalarang Timur (KM 122)

Sedangkan kendaraan menuju Jakarta pada Ruas Cipularang KM 116 sampai dengan KM 84 hanya dapat dilalui oleh kendaraan Golongan I. Kendaraan Non Golongan I yang berasal dari Ruas Padalarang-Cileunyi menuju Ruas Jakarta-Cikampek atau Cikampek-Palimanan dialihkan menuju jalan non tol dan melakukan transaksi tol di Gerbang Tol Padalarang Timur (KM 122) atau Gerbang Tol Cikamuning (KM 116), selanjutnya dapat masuk kembali ke Jalan Tol Cipularang melalui Gerbang Tol Sadang (KM 76) atau Gerbang Tol Jatiluhur (KM 84).

Sebelumnya, berdasarkan evaluasi yang dilakukan Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKJTJ) Kementerian PUPR, Arie Murwanto mengatakan, telah terjadi pergeseran (deformasi) pada pilar kedua (P2) yang sudah melebihi batas izin yang disyaratkan, tepatnya di Jembatan Cisomang pada Jalan Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi) di KM 100+700. "Meski begitu, vibrasi jembatan berdasarkan hasil evaluasi masih dalam ambang batas aman," ungkap Arie yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR.

Dia menuturkan, penyebab kerusakan jembatan Cisomang dimungkinkan karena kondisi tanah yang labil. Selain itu, stabilisasi dasar fondasi terganggu oleh gerusan sungai. Sungai Cisomang yang berada berlokasi di hulu dan daerah curam tersebut, diketahui memiliki debit air tinggi dan arus yang cepat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7380 seconds (0.1#10.140)