TPID Yogyakarta Optimistis Inflasi Akhir Tahun Sesuai Target

Sabtu, 24 Desember 2016 - 00:44 WIB
TPID Yogyakarta Optimistis...
TPID Yogyakarta Optimistis Inflasi Akhir Tahun Sesuai Target
A A A
YOGYAKARTA - Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Daerah Istimewa Yogyakarta optimistis bahwa angka inflasi akhir tahun ini sesuai dengan target yang mereka sematkan selama ini. Dengan melihat perkembangan inflasi daerah yang terjadi selama tahun 2016 dan merujuk inflasi di bulan November, TPID masih yakin angka inflasi Yogyakarta sesuai target 4+-1%.

Anggota TPID Yogyakarta yang juga merupakan Asisten Perekonomian dan Pembangunan SDA Setda Yogyakarta, Gatot Saptadi mengungkapkan, pada akhir tahun 2016 ini, sejumlah harga bahan pangan pokok utama tercatat relatif stabil dan terjaga. Harga beberapa komoditas seperti beras, daging sapi, dan cabai merah terlihat terjaga meski ada salah satu yang cenderung mengalami peningkatan. "Meski ada komoditas yang cenderung naik tetapi inflasi Yogyakarta tetap terjaga," tuturnya, Jumat (23/12/2016).

Dengan pencapaian inflasi pada November 2016 yang berada pada level 2,91% year of year (yoy) atau 1,93% year of to date (ytd), maka diperkirakan inflasi masih berada pada rentang target sebesar 4+-1%. Hal ini turut didukung oleh berbagai upaya dan program pengendalian yang dilakukan oleh TPID provinsi ataupun seluruh kabupaten dan kota di Yogyakarta.

Optimisme angka inflasi yang terjaga ini, setelah TPID melakukan pemantauan di lima pasar terbesar di masing-masing kabupaten dan kota di Yogyakarta. Lima pasar yang mereka pantau adalah Pasar Beringharjo, Pasar Godean Kabupaten Sleman, Pasar Bantul Kabupaten Bantul, Pasar Argosari Kabupaten Gunungkidul dan Pasar Wates Kabupaten Kulon Progo.

Dalam pantauan yang mereka laksanakan mulai 19-22 Desember kemarin, harga kebutuhan pokok tercatat cukup terjaga meski ada kecenderungan mengalami peningkatan. Meningkatnya permintaan masyarakat seiring dengan adanya liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru mendorong tekanan harga bahan pangan pokok. "Beberapa komoditas memang mengalami peningkatan akibat permintaan bertambah," terangnya.

Ia menyebutkan komoditas yang mengalami peningkatan, antara lain telur ayam ras, daging ayam ras, dan cabai rawit. Sebagaimana harga telur ayam ras di Pasar Beringharjo tercatat sebesar Rp21.000 per kilogram, meningkat dibanding minggu sebelumnya Rp19.000 per kilogram.

Sementara harga cabai rawit juga tercatat mengalami peningkatan menjadi Rp55.000 per kilogram dibanding minggu sebelumnya Rp50.000 per kilogram. Kondisi serupa juga terjadi pada harga daging ayam ras. "Harga daging ayam ras meningkat dari Rp28.000 per kilogram minggu lalu menjadi Rp30.000 per kilogramnya," ungkapnya.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Yogyakarta, Bambang Kristiyono sebelumnya sudah memperkirakan jika akan terjadi kenaikan beberapa komoditas seiring datangnya musim liburan sekolah, Natal dan Tahun Baru.

Peningkatan tersebut tentu akan membuat tekanan terhadap angka inflasi. Kendati demikian, ia yakin inflasi akan tetap terjaga seperti yang mereka harapkan selama ini. "Tren akhir tahun, angka inflasi cenderung meningkat," terangnya.

Sementara Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Yogyakarta, Miftahul Adha menandaskan pihaknya siap untuk melakukan operasi pasar kapanpun untuk mengendalikan harga sejumalh komoditas. Bahkan untuk kepentingan operasi pasar ini, pihaknya tidak akan membatasi pasokan komoditas yang dibutuhkan. "Berapapun kebutuhan, kami akan berikan," tandasnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8159 seconds (0.1#10.140)