Investor Sebut Bursa Saham Vietnam Terbaik di Asia Tenggara

Selasa, 27 Desember 2016 - 19:26 WIB
Investor Sebut Bursa...
Investor Sebut Bursa Saham Vietnam Terbaik di Asia Tenggara
A A A
HO CHI MINH - Investor dan para analis saham mengatakan bahwa bursa saham Vietnam (VN Index) merupakan bursa terbaik saat ini di Asia Tenggara. Melansir dari Bloomberg, Selasa (27/12/2016), mereka memaparkan bahwa saham Vietnam lebih menggiurkan ketimbang saham-saham bursa lainnya di Asia Tenggara pada setahun belakangan.

“Saham Vietnam memiliki ruang untuk tumbuh,” ujar Dominic Scriven, chairman di Dragon Capital yang berbasis di Ho Chi Minh. Dominic menambahkan bahwa VN Index akan tumbuh 19% pada tahun depan, karena ditopang perkembangan ekonomi dan inflasi yang stabil.

Sepanjang tahun ini, VN Index berhasil mengambil keuntungan 15,9%, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks MSCI Asia Tenggara yang hanya meraup laba 14,7%. Performa ciamik ini membuat bursa Vietnam ditutup naik 0,2% pada perdagangan Selasa (27/12/2016).

Kepala Penelitian di ACB (Asia Commercial Bank) Securities, Le Nguyet Anh, memperkirakan valuasi pasar Vietnam akan terus meningkat pada tahun ayam api alias 2017. “Karena banyak perusahaan yang akan listing di bursa. Dan untuk saham yang saat ini terdaftar ditopang oleh fundamental perusahaan dengan pertumbuhan pendapatan mereka. Ini akan menjadi momentum bagi pertumbuhan harga lebih besar”.

Modal lain bagi bursa Vietnam adalah kinerja makroekonomi negara tersebut berkat stabilitas politik yang baik. “Begitu pula dengan perkembangan politik dan ekonomi di propinsi lain di Vietnam yang sedang menuju transformasi politik dan ekonomi lebih baik,” ujar Attila Vajda, managing director Project Asia Research and Consulting Pte di Ho Chi Minh.

Kondisi Vietnam bertolak belakang dengan tetangganya, Thailand, yang kerap mengalami gejolak politik dan kasus korupsi sejak kudeta militer tahun 2014. Ekonom pun memprediksi Negara Paman Ho akan menjadi salah satu negara yang pertumbuhan ekonominya paling cepat di dunia pada 2017. Hal ini berkat bertumbuhnya industri manufaktur dan industri padat karya dalam beberapa tahun terakhir.

Begitu pula dengan peningkatan investasi asing langsung (foreign direct investment) yang ikut membantu mendorong VN Indeks ke angka tertinggi dalam delapan tahun, yaitu berada di level 688,89 pada 19 Oktober.

Pemerintah Vietnam pun telah berikhtiar meningkatkan pertumbuhan PDB mereka sebesar 6,7% pada tahun depan. Sementara itu, data Bloomberg memproyeksikan keuntungan perusahaan yang ada di VN Index tumbuh 23% dalam 12 bulan mendatang.

“Kendati perekonomian Vietnam tumbuh positif, pasar masih menghadapi rintangan likuiditas,” kata Andy Ho, chief investment officer di VinaCapital. Karena itu, ia merekomendasikan pemerintah mengangkat batas kepemilikan asing di sektor perbankan, sebagai salah satu cara meningkatkan likuiditas pasar.

Tahun lalu, Vietnam memperbolehkan beberapa industri untuk menaikkan batas kepemilikan asing hingga 49%. Namun untuk sektor perbankan masih tetap pada batasan 30%.

Terlepas dari itu, Vietnam juga akan menerima manfaat dari perdagangan bebas Trans-Pacific Partnership, dimana Amerika Serikat dengan Presiden terpilih Donald Trump memilih menarik diri dari pakta tersebut. “Selama ini ekspor terbesar Vietnam adalah AS. Namun dengan pakta ini, Vietnam bisa mengalihkan ekspor ke pasar lainnya,” kata Vajda.

VinaCapital menambahkan pertumbuhan Vietnam saat ini merupakan waktu yang tepat untuk berinvestasi. Meski rata-rata omzet harian di Bursa Efek di Ho Chi Minh masih USD109 juta pada tahun ini, kalah jauh dibandingkan dengan bursa Singapura sebesar USD768 juta, namun Pemerintah Vietnam tengah mempercepat proses divestasi di perusahaan-perusahaan besar.

Belum lama ini, Pemerintah Vietnam merencanakan menjual saham mereka di Saigon Beer dan Hanoi Beer, untuk mendorong investor lebih banyak masuk ke Vietnam. Selain divestasi, pemerintah juga gencar mendorong perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di bursa, agar membuat pasar saham Vietnam lebih menarik. Beberapa perusahaan terkemuka di Vietnam, yaitu Vietnam Airlines Corp dan perusahaan tekstil dan garmen Vietnam berencana melantai ke bursa dalam waktu dekat.

Namun Vajda mengingatkan meski bursa Vietnam tumbuh cukup positif, tetapi harus tetap memperhatikan faktor perdagangan eksternal yang dapat terguncang sewaktu-waktu karena adanya kebijakan proteksionisme dari Amerika Serikat.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0854 seconds (0.1#10.140)