Raksasa Ritel Inggris Akan Buka 1.500 Lowongan Pekerjaan
A
A
A
LONDON - Jaringan supermarket terbesar kelima di Inggris Co-operative Group (Co-op) berencana menciptakan 1.500 pekerjaan pada tahun baru 2017, mendatang dengan membuka 100 toko di seluruh negeri. Pihak group akan menginvestasikan dana sebesar 70 juta poundsterling untuk membuka toko baru yang tersebar di seluruh London, Inggris Tenggara, Yorkshire hingga Skotlandia.
Dilansir BBC, Rabu (28/12/2018) Co-op juga berharap dapat membuka lima toko baru di London pada akhir Maret, tahun depan. Perusahaan memasuki program tiga tahun perputaran mereka yang melibatkan perbankan. Direktur portofolio dan pengembangan Co-op Stuart Hookins mengatakan, sementara pengecer lain tengah mempertimbangkan kembali rencana ekspansi mereka, Co-op terus bertahan.
"Co-op terus berencana membuka toko baru. Kami membuka 100 toko di 2016, dan kami berencana untuk membuka ratusan toko baru lain selama beberapa tahun berikutnya," tegas Stuart.
Meski begitu Co-op diyakini akan mengambil langkah menjual toko ritel skala kecil untuk mengembangkan toko ritel yang baru tahun ini dan tahun depan dengan ukuran yang lebih besar. Tahun ini The Co-op merencanakan pembukaan 100 toko ritel baru dengan ukuran yang lebih besar, rata-rata di atas 1.700 square feet ( sekitar 158 m2).
The Co-op sendiri merupakan raksasa koperasi yang punya pengalaman panjang sejak berdiri pada tahun 1863 atau 153 tahun lalu. Tahun lalu (2015) koperasi dengan anggota 8 ribu orang ini mencatat penjualan sebesar 9,36 miliar poundsterling per 2015 dengan laba bersih 81 juta poundsterling.
Sebagai koperasi konsumen terbesar, The co-op membuka gerainya dengan beragam kebutuhan masyarakat, mulai dari ritel makanan, listrik, jasa keuangan, jasa hukun hingga layanan pemakaman. Jumlah ritelnya tersebar di 4.500 lokasi di seantero Inggris dengan pekerja mencapai 70.000 orang.
Dilansir BBC, Rabu (28/12/2018) Co-op juga berharap dapat membuka lima toko baru di London pada akhir Maret, tahun depan. Perusahaan memasuki program tiga tahun perputaran mereka yang melibatkan perbankan. Direktur portofolio dan pengembangan Co-op Stuart Hookins mengatakan, sementara pengecer lain tengah mempertimbangkan kembali rencana ekspansi mereka, Co-op terus bertahan.
"Co-op terus berencana membuka toko baru. Kami membuka 100 toko di 2016, dan kami berencana untuk membuka ratusan toko baru lain selama beberapa tahun berikutnya," tegas Stuart.
Meski begitu Co-op diyakini akan mengambil langkah menjual toko ritel skala kecil untuk mengembangkan toko ritel yang baru tahun ini dan tahun depan dengan ukuran yang lebih besar. Tahun ini The Co-op merencanakan pembukaan 100 toko ritel baru dengan ukuran yang lebih besar, rata-rata di atas 1.700 square feet ( sekitar 158 m2).
The Co-op sendiri merupakan raksasa koperasi yang punya pengalaman panjang sejak berdiri pada tahun 1863 atau 153 tahun lalu. Tahun lalu (2015) koperasi dengan anggota 8 ribu orang ini mencatat penjualan sebesar 9,36 miliar poundsterling per 2015 dengan laba bersih 81 juta poundsterling.
Sebagai koperasi konsumen terbesar, The co-op membuka gerainya dengan beragam kebutuhan masyarakat, mulai dari ritel makanan, listrik, jasa keuangan, jasa hukun hingga layanan pemakaman. Jumlah ritelnya tersebar di 4.500 lokasi di seantero Inggris dengan pekerja mencapai 70.000 orang.
(akr)