Indeks Dolar Kehabisan Tenaga, Rupiah Berotot 73 Poin
A
A
A
JAKARTA - Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada penutupan perdagangan Kamis (5/1/2017) semakin berotot berkat indeks USD yang melemah. Rupiah di indeks Bloomberg pulang bertambah 73 poin atau 0,54% ke Rp13.367/USD.
Posisi ini sama dengan saat pembukaan, dimana mata uang NKRI menguat 0,54% atau 73 poin ke Rp13.367 per USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah terus berada di jalur positif, diperdagangkan di level Rp13.296-Rp13.385 per USD.
Data Yahoo Finance pada Kamis ini, rupiah juga perkasa terhadap USD, yaitu naik 97 poin atau 0,72% ke level Rp13.336/USD. Kamis ini, mata uang NKRI dibuka melompat 0,52% atau 70 poin ke Rp13.363 per USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level Rp13.249-Rp13.400/USD.
Menguatnya rupiah berkat indeks USD yang jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama. Melansir dari CNBC, Kamis (5/1), greenback diperdagangkan pada 102,22 tergelincir dari posisi kemarin di 103,44.
Hasil ini membuat USD melemah terhadap euro ke level USD1,0523 EUR dan yen mengambil keuntungan di 116,41, lebih tinggi dari tingkat 118 pada kemarin. Sementara dolar Australia berad di 0,7297.
Indeks USD kehabisan tenaga setelah menguat sejak awal tahun baru, dimana investor memilih untuk melakukan profit taking. Investor meninggu rilis data pertemuan FOMC pada Desember yang akan dirilis akhir pekan ini. Pasar juga sedang menunggu kebijakan ekonomi pemerintahan baru jelang pelantikan Presiden AS Donald Trump.
Mengutip dari Reuters, investor mengambil keuntungan setelah dolar mengalami reli selama dua bulan sejak kemenangan Trump. Ketika itu dolar melonjak disebabkan rencana Trump yang akan memotong pajak, meningkatkan pengeluaran fiskal, melindungi perdagangan dalam negeri dan meningkatkan yield obligasi AS.
Namun, sekarang pasar sedang menunggu kepastian menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari, sehingga mendorong investor melepas taruhan mereka pada dolar. "Saat ini reli Trump sudah berakhir. Reli yang sebenarnya akan dimulai setelah ia menempati Gedung Putih," ujar Kyosuke Suzuki, direktur forex di Societe Generale.
Posisi ini sama dengan saat pembukaan, dimana mata uang NKRI menguat 0,54% atau 73 poin ke Rp13.367 per USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah terus berada di jalur positif, diperdagangkan di level Rp13.296-Rp13.385 per USD.
Data Yahoo Finance pada Kamis ini, rupiah juga perkasa terhadap USD, yaitu naik 97 poin atau 0,72% ke level Rp13.336/USD. Kamis ini, mata uang NKRI dibuka melompat 0,52% atau 70 poin ke Rp13.363 per USD. Dan sepanjang hari ini, rupiah diperdagangkan di level Rp13.249-Rp13.400/USD.
Menguatnya rupiah berkat indeks USD yang jatuh terhadap sekeranjang mata uang utama. Melansir dari CNBC, Kamis (5/1), greenback diperdagangkan pada 102,22 tergelincir dari posisi kemarin di 103,44.
Hasil ini membuat USD melemah terhadap euro ke level USD1,0523 EUR dan yen mengambil keuntungan di 116,41, lebih tinggi dari tingkat 118 pada kemarin. Sementara dolar Australia berad di 0,7297.
Indeks USD kehabisan tenaga setelah menguat sejak awal tahun baru, dimana investor memilih untuk melakukan profit taking. Investor meninggu rilis data pertemuan FOMC pada Desember yang akan dirilis akhir pekan ini. Pasar juga sedang menunggu kebijakan ekonomi pemerintahan baru jelang pelantikan Presiden AS Donald Trump.
Mengutip dari Reuters, investor mengambil keuntungan setelah dolar mengalami reli selama dua bulan sejak kemenangan Trump. Ketika itu dolar melonjak disebabkan rencana Trump yang akan memotong pajak, meningkatkan pengeluaran fiskal, melindungi perdagangan dalam negeri dan meningkatkan yield obligasi AS.
Namun, sekarang pasar sedang menunggu kepastian menjelang pelantikan Trump pada 20 Januari, sehingga mendorong investor melepas taruhan mereka pada dolar. "Saat ini reli Trump sudah berakhir. Reli yang sebenarnya akan dimulai setelah ia menempati Gedung Putih," ujar Kyosuke Suzuki, direktur forex di Societe Generale.
(ven)