Mayoritas Miliarder Korsel karena Warisan

Jum'at, 06 Januari 2017 - 14:29 WIB
Mayoritas Miliarder Korsel karena Warisan
Mayoritas Miliarder Korsel karena Warisan
A A A
SEOUL - Lee Kun-hee dan Lee Jae-yong sebagai pemilik Samsung, Chung Mong-koo pemilik Hyundai Motor, Suh Kyung-bae dari AmorePacific dan Chey Tae-won dari SK adalah beberapa orang terkaya di Korea Selatan (Korsel) dengan nilai saham yang tinggi.

Seperti dikutip dari Korea Times, Jumat (6/1/2017), ada perbedaan antara mereka dan miliarder di luar Korsel seperti Bill Gates dari Microsoft, Jeff Bezos dari Amazon, Jack Ma dari Alibaba, Ma Huateng Tencent dan Yanai Tadashi dari Fast Retailing.

Pengusaha Korea menjadi cepat kaya karena mewarisi kekayaan dari orang tua mereka. Sementara, orang kaya di AS, China dan Jepang sebagian besar menciptakan kekayaannya melalui kewirausahaan atau bukan warisan.

Menurut CEO Score, penyedia informasi online dari 500 perusahaan domestik mengungkapkan bahwa Korsel memiliki jumlah pengusaha tertinggi yang mewarisi kekayaan dari orang tua mereka dalam proporsi miliarder, dibanding dengan AS, China dan Jepang.

Mereka yang menjadi kaya melalui warisan menyumbang 62,5% dari 40 saham orang kaya di Korea. Angka tersebut, jauh lebih tinggi dari AS, China dan Jepang.

Hanya 10 dari 40 miliarder di AS atau 25% menjadi kaya melalui kekayaan warisan, sementara 30 dari mereka membangun kekayaan dengan memulai sebuah perusahaan. Di Jepang, 28 miliuner dari kerja sendiri seperti Yanai, yang memulai Fast Retailing, operator kasual ritel fashion Uniqlo. Di China, hanya 2,5% menjadi kaya hasi dari kekayaan warisan.

Statistik CEO Score ini didasarkan pada daftar Forbes atas miliarder di seluruh dunia. Gates, yang memulai usaha di perusahaan Microsoft dengan sistem operasi Windows, telah menduduki puncak daftar sebagai orang terkaya di dunia untuk ke-17 kalinya.

Di Asia, Li Ka-shing, ketua CK Hutchison Holdings dan terkaya kedua, sebagai pengusaha yang dibesarkan dalam keadaan miskin, berhenti sekolah dan bekerja di sebuah pabrik plastik, kemudian membangun kekayaannya dengan bertualang ke sektor pelabuhan, real estate dan telekomunikasi di Hong Kong dan di luar negeri.

Li juga merupakan salah satu investor teknologi terbesar di Asia dan dermawan. Sementara, Wang Jianlin, pendiri dan ketua Dalian Wanda, seorang pengembang real estate di China adalah oarang terkaya di Asia.

Tidak seperti pemilik konglomerat Korea yang umumnya menyerahkan kepemimpinan mereka kepada anak-anak mereka, pengusaha di luar Korea seperti Gates dikenal karena etika kerja yang ketat mereka bahwa anak-anak mereka harus mendapatkan pengalaman melalui kerja keras termasuk pekerjaan dengan gaji rendah.

Jang Ha-sung dari Korea University Business School menuturkan, pengusaan pasar cukup ketat di Korea dan kekayaan mereka mewarisi telah berkontribusi untuk menumbuhkan ketimpangan tidak hanya antara perusahaan menengah kaya dan miskin, tetapi juga konglomerat dan pengusaha kecil.

Jang menunjukkan data bahwa 84 dari 100 orang kaya menjadi miliarder dengan mewarisi kekayaan dari orang tua mereka, sedangkan 78 adalah pengusaha hasil usaha sendiri di AS.

"Hal ini sangat sulit di Korea untuk melihat pengusaha seperti yang di AS di bawah sistem pasar saat ini, di mana 100 perusahaan mengambil alih 60% dari total keuntungan dan membuat hanya 4% dari pekerjaan," kata Jang.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3976 seconds (0.1#10.140)