Impor DIY Alami Peningkatan 26,3% Didominasi Kain Tenun

Minggu, 08 Januari 2017 - 22:08 WIB
Impor DIY Alami Peningkatan...
Impor DIY Alami Peningkatan 26,3% Didominasi Kain Tenun
A A A
BANTUL - Nilai impor barang Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengalami peningkatan di akhir 2016 dengan masih didominasi kain tenun sebagai komoditas yang paling banyak didatangkan dari Luar Negeri. Kenaikan tersebut terjadi akibat nilai impor barang dari Hongkong bertambah.

Kepala Bidang Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Arjuliwondo mengatakan, berdasarkan catatan dari BPS DIY selama periode bulan November 2016, impor barang DIY dari beberapa Negara melalui Bandara Internasional Adisutjipto Yogyakarta memang mengalami peningkatan. Dibanding dengan bulan Oktober 2016, terjadi kenaikan impor di bulan November 2016. "Kenaikannya mencapai sekitar 26,32%," tutur Arjuliwondo.

Impor DIY pada bulan November 2016 tercatat sebesar USD1.033.115, padahal pada bulan Oktober 2016 nilai impor DIY hanya sebsar USD718.107. Peningkatan tersebut karena nilai impor komoditas kain tenunan khusus naik sebesar 20,13%. Impor Filamen buatan juga naik sebesar 124,74%.

Selain itu kenaikan juga terjadi pada impor kain tenun berlapis sebesar 99,24 % dari impor sebelumnya di bulan Oktober 2016. Selain dari kain, kenaikan impor juga terjadi pada pembelian bahan kulit. BPS mencatat peningkatan impor kulit samak sebesar 2,34%. "Sedangkan komoditas kain rajutan turun sebesar 25,94%," sambungnya.

Sementara Kepala Bidang Statistik Sosial BPS DIY Soman Wisnu Dharma menambahkan, ada lima Negara yang mendominasi asal barang impor DIY dipimpin kenaikan impor dari China mencapai 720,70%. "Dari Hongkong naik 36,38%, Korea Selatan naik 72,01%, Srilanka naik 55%. Tetapi dari India turun 67,29%," papar dia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7075 seconds (0.1#10.140)