IHSG Akhir Pekan Dibayangi Fluktuasi Harga Komoditas
A
A
A
JAKARTA - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan akhir pekan hari ini diperkirakan oleh Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya akan bergerak di kisaran level 5.288-5.418. Menurutnya pasar saham Tanah Air akan memperkokoh pola uptrend jangka pendek dari IHSG, untuk mengakhiri pekan ini dengan hasil positif.
"Fluktuasi harga komoditas masih menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG saat ini. Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi menguat," terang William di Jakarta, Jumat (13/1/2016).
Lebih lanjut dia menerangkan konsolidasi wajar masih terjadi dalam rentang gerak IHSG, potensi naik masih terbilang besar dengan catatan support dapat bertahan pada level 5.288 dengan kuat. "Sementara target resistance yang perlu ditembus berada pada level 5.418, untuk memperkokoh pola uptrend jangka pendek dari IHSG," paparnya.
(Baca Juga: IHSG Ditutup Ambruk di Tengah Jatuhnya Bursa Saham Jepang)
Sementara IHSG kemarin ditutup melemah ke level 5.292,75 atau 8,49 poin setara 0,16% meski detik-detik sebelum penutupan masih berada di zona hijau. Sektor saham mayoritas melemah dengan sektor aneka industri melemah terdalam sebesar 1,09% dan sektor yang menguat tertinggi adalah properti yang naik sebesar 0,67%.
Di sisi lain pada perdagangan hari ini, William memberikan rincian terkait sejumlah saham yang direkomendasikan yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI). Selanjutnya ada juga saham dari PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL), PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) hingga PT Astra International Tbk. (ASII) yang bisa jadi panduan.
"Fluktuasi harga komoditas masih menjadi salah satu faktor yang memberikan pengaruh terhadap pola gerak IHSG saat ini. Pada perdagangan hari ini IHSG berpotensi menguat," terang William di Jakarta, Jumat (13/1/2016).
Lebih lanjut dia menerangkan konsolidasi wajar masih terjadi dalam rentang gerak IHSG, potensi naik masih terbilang besar dengan catatan support dapat bertahan pada level 5.288 dengan kuat. "Sementara target resistance yang perlu ditembus berada pada level 5.418, untuk memperkokoh pola uptrend jangka pendek dari IHSG," paparnya.
(Baca Juga: IHSG Ditutup Ambruk di Tengah Jatuhnya Bursa Saham Jepang)
Sementara IHSG kemarin ditutup melemah ke level 5.292,75 atau 8,49 poin setara 0,16% meski detik-detik sebelum penutupan masih berada di zona hijau. Sektor saham mayoritas melemah dengan sektor aneka industri melemah terdalam sebesar 1,09% dan sektor yang menguat tertinggi adalah properti yang naik sebesar 0,67%.
Di sisi lain pada perdagangan hari ini, William memberikan rincian terkait sejumlah saham yang direkomendasikan yakni PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR), PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS), PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) dan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI). Selanjutnya ada juga saham dari PT Total Bangun Persada Tbk. (TOTL), PT Wijaya Karya Beton Tbk. (WTON), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) hingga PT Astra International Tbk. (ASII) yang bisa jadi panduan.
(akr)