Pengusaha Desak Segera Bentuk Industrialisasi Cabai

Jum'at, 13 Januari 2017 - 18:21 WIB
Pengusaha Desak Segera Bentuk Industrialisasi Cabai
Pengusaha Desak Segera Bentuk Industrialisasi Cabai
A A A
JAKARTA - Pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Wilayah Indonesia Timur mendesak industrialisasi cabai perlu segera digulirkan. Sebab, komoditas ini sudah memengaruhi inflasi nasional.

(Baca: Dukung Mentan, Kadin Kerahkan Pengusaha Tanam Cabai)

Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia Andi Rukman Karumpa mengatakan, ada gap yang besar antara permintaan yang tinggi dan rendahnya persediaan. Namun, industrilisasi ini terhalang juga oleh pola konsumsi masyarakat yang cenderung mengonsumsi cabai segar daripada olahan.

"Kita belum tiba pada pola konsumsi cabai olahan. Maunya semua konsumsi cabai segar. Kita kirim yang segar, tiba di konsumen sudah busuk atau mengering. Ini ribetnya," ujar Wakil Ketua Umum Kadin Kawasan Timur Indonesia Andi Rukman Karumpa dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (13/1/2017).

Andi memperkirakan pada 2019 surplus cabai besar nasional mengalami peningkatan menjadi 86.468 ton. Sementara, cabai rawit pada 2019 menjadi 58.564 ton.

Jika ditinjau berdasarkan wilayah pertanaman maka selama periode 1980-2014 luas panen cabai di luar Pulau Jawa lebih tinggi dibanding di Jawa yaitu sebesar 6,75% berada di Luar Jawa dan 6,04% di Jawa. Namun demikian, luas panen cabai di kedua wilayah tersebut cenderung meningkat.

Pertumbuhan luas panen cabai untuk periode 2010-2014 atau periode lima tahun terakhir cenderung meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 4,23%. Selama periode tersebut pertumbuhan luas panen cabai di luar Jawa lebih tinggi dibanding di Jawa.

"Pertumbuhan luas panen di luar Jawa sebesar 4,71%. Sementara, di Jawa sebesar 3,89%," kata Andi.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1909 seconds (0.1#10.140)