George Soros Tekor Rp13,35 Triliun Karena Donald Trump

Jum'at, 13 Januari 2017 - 18:51 WIB
George Soros Tekor Rp13,35...
George Soros Tekor Rp13,35 Triliun Karena Donald Trump
A A A
NEW YORK - Miliarder George Soros menderita kerugian hampir USD1 miliar atau setara Rp13,35 triliun (estimasi kurs Rp13.350/USD), setelah pasar saham AS alias Wall Street melonjak dan melanjutkan reli sejak Donald Trump memenangkan pemilu pada 8 November silam.

Soros, 86 tahun, yang disinyalir sebagai pembuat krisis ekonomi Asia pada 1997 dan juga pembuat geger perbankan Inggris pada 1992, yang dikenal dengan peristiwa “Hari Rabu Hitam,” terpaksa harus tekor besar menghadapi kemenangan Trump.

The Wall Street Journal, Jumat (13/1/2017) melaporkan dari seorang sumber bahwa Soros mengatakan Wall Street akan bearish alias jatuh setelah Trump menang. Soros menilai kebijakan tarif atas impor China hingga 45% dan kebijakan proteksionis lainnya bisa membuat saham bergerak lebih rendah.

Namun yang terjadi justru sebaliknya. Dow Jones Industrial Average mengambil keuntungan 9% sejak hari pemilihan. Saham dan hasil treasury melompat sejak kemenangan Trump, berkat rencana penerapan tarif pajak yang lebih rendah dan stimulus fiskal.

Beberapa tahun terakhir, para hedge-fund dan investor profesional lainnya mengeluh bahwa kondisi sekarang membuat mereka sulit meraup keuntungan dari perdagangan. Brevan Howard Asset Management LLP dan Moore Capital Management, dua perusahaan hedge-fund bernilai miliaran dolar, diantara yang berhasil meraih keuntungan setelah pemilu Amerika.

Soros sendiri merupakan kontributor besar yang mendukung calon presiden dari Partai Demokrat Hillary Clinton. Data Center for Responsive Politics menyatakan Soros memberikan sumbangan lebih dari USD20 juta atau setara Rp267 miliar untuk Hillary selama siklus pemilu 2016 lalu.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0690 seconds (0.1#10.140)