IHSG Tengah Pekan Diperkirakan Masih Tertekan
A
A
A
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan oleh Analis Reliance Securities Lanjar Nafi masih akan bergerak mixed. Bursa saham Tanah Air diyakini pada tengah pekan hari ini akan cenderung tertekan dengan kisaran range support resistance 5.235-5.325.
Dia menerangkan, secara teknikal pergerakan IHSG masih tertekan dengan pergerakan bearish pasca break out support level. Level pengujian masih terlihat dimana support MA50 akan menjadi target koreksi yang berada di level 5.240-an.
"Indikator stocastic yang oversold dan sedikit terlihat melandai memberikan signal reversal akan terbentuk namun kondisi momentum RSI yang masih berada di middle oscillator memberikan signal perlambatan reversal pattern," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin pun bergerak terkonsolidasi sempat optimis sejak sesi pertama namun ditutup melemah tipis 3,07 poin sebesar -0,06% di level 5.266,94 dengan volume moderate. Pelemahan IHSG diiringi pelemahan indeks sektor konsumer yang tertekan 0,6% pada perdagangan kemarin.
Wolrd Bank (Bank Dunia) mengestimasi pertumbuhan GDP Indonesia di level 5,1% 2016 dan 5,3% pada 2017 dengan dukungan private investment mengikuti kebijakan moneter yang terjadi di tahun 2016. Dalam laporannya diterangkan serangkaian reformasi kebijakan fiskal dan iklim usaha diperkirakan akan meningkatkan ekonomi Indonesia
"World Bank pun memprediksi kecilnya tingkat inflasi mampu membuat rupiah stabil di tahun 2017. Namun perdagangan pada negara maju masih terlihat lesu dan berisiko dimana investor asing pun trus terlihat capital outflow hingga pada perdagangan hari ini tercatat net sell Rp115,35 miliar," paparnya.
Dia menerangkan, secara teknikal pergerakan IHSG masih tertekan dengan pergerakan bearish pasca break out support level. Level pengujian masih terlihat dimana support MA50 akan menjadi target koreksi yang berada di level 5.240-an.
"Indikator stocastic yang oversold dan sedikit terlihat melandai memberikan signal reversal akan terbentuk namun kondisi momentum RSI yang masih berada di middle oscillator memberikan signal perlambatan reversal pattern," ujarnya di Jakarta, Rabu (18/1/2017).
Sementara, IHSG kemarin pun bergerak terkonsolidasi sempat optimis sejak sesi pertama namun ditutup melemah tipis 3,07 poin sebesar -0,06% di level 5.266,94 dengan volume moderate. Pelemahan IHSG diiringi pelemahan indeks sektor konsumer yang tertekan 0,6% pada perdagangan kemarin.
Wolrd Bank (Bank Dunia) mengestimasi pertumbuhan GDP Indonesia di level 5,1% 2016 dan 5,3% pada 2017 dengan dukungan private investment mengikuti kebijakan moneter yang terjadi di tahun 2016. Dalam laporannya diterangkan serangkaian reformasi kebijakan fiskal dan iklim usaha diperkirakan akan meningkatkan ekonomi Indonesia
"World Bank pun memprediksi kecilnya tingkat inflasi mampu membuat rupiah stabil di tahun 2017. Namun perdagangan pada negara maju masih terlihat lesu dan berisiko dimana investor asing pun trus terlihat capital outflow hingga pada perdagangan hari ini tercatat net sell Rp115,35 miliar," paparnya.
(akr)