Serikat Pekerja JICT Diminta Fokus pada Tugas Perusahaan
A
A
A
JAKARTA - Aksi penolakan perpanjangan kontrak pengelolaan terminal peti kemas JICT-HPI oleh Serikat Pekerja PT Jakarta International Container Terminal (SP JICT) dinilai sejumlah pihak berbau kepentingan. Mereka pun diminta fokus pada tugas yang diberikan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut.
"SP JICT menekan pemegang saham dengan cara demo itu justru tidak elegan," ujar Direktur Institut Garuda Nusantara, Romadhon dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1/2017)
Dia mengindikasi hal itu untuk memenuhi kepentingan segelintir kelompok yang ada di SPJICT terkait kesejahteraan.
(Baca: Serikat Pekerja JICT Dukung Audit Investigasi BPK)
Romadhon menuturkan rapat akbar yang dilakukan para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) Jakarta International Container Terminal (JICT), Rabu (18/1/2017) untuk persiapan aksi hari ini, Kamis (19/1/2017) di empat titik penyampaian aksi terkait perpanjangan kontrak JICT.
Tuntutan SP JICT meminta konsesi yang berlangsung sejak tahun 1999 sampai 2019 tanpa perpanjangan kontrak baru. Hasil rapat para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja JICT yang dimulai Pukul 09.00 WIB sudah mulai bubar sekitar Pukul 10.05 WIB.
Menurut Romadhon, pihak menajemen Pelindo II harus tegas dan evaluasi terkait demo SP JICT yang bisa merugikan perekonomian negara.
"Kesejahteraan para pekerja JICT sudah sangat sejahtera, harusnya bekerja fokus pada pekerjaannya. Karena pemerintah dan perusahaan BUMN kebijakannya demi kepentingan bangsa," tandasnya.
"SP JICT menekan pemegang saham dengan cara demo itu justru tidak elegan," ujar Direktur Institut Garuda Nusantara, Romadhon dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/1/2017)
Dia mengindikasi hal itu untuk memenuhi kepentingan segelintir kelompok yang ada di SPJICT terkait kesejahteraan.
(Baca: Serikat Pekerja JICT Dukung Audit Investigasi BPK)
Romadhon menuturkan rapat akbar yang dilakukan para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja (SP) Jakarta International Container Terminal (JICT), Rabu (18/1/2017) untuk persiapan aksi hari ini, Kamis (19/1/2017) di empat titik penyampaian aksi terkait perpanjangan kontrak JICT.
Tuntutan SP JICT meminta konsesi yang berlangsung sejak tahun 1999 sampai 2019 tanpa perpanjangan kontrak baru. Hasil rapat para pekerja yang tergabung dalam Serikat Pekerja JICT yang dimulai Pukul 09.00 WIB sudah mulai bubar sekitar Pukul 10.05 WIB.
Menurut Romadhon, pihak menajemen Pelindo II harus tegas dan evaluasi terkait demo SP JICT yang bisa merugikan perekonomian negara.
"Kesejahteraan para pekerja JICT sudah sangat sejahtera, harusnya bekerja fokus pada pekerjaannya. Karena pemerintah dan perusahaan BUMN kebijakannya demi kepentingan bangsa," tandasnya.
(dmd)