Berita Hoax Bikin Wisman China Takut Melancong ke Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Ketua Tim Ahli Wakil Presiden RI Sofjan Wanandi menilai, munculnya berita-berita bohong alias hoax yang semakin marak di Indonesia membuat para wisatawan mancanegara (wisman) khususnya dari China takut melancong ke Indonesia. Hal ini mengancam sektor pariwisata di Tanah Air.
Dia mengaku khawatir atas semakin maraknya berita hoax tersebut. Apalagi, berita-berita yang muncul tersebut tidak diketahui secara pasti kebenarannya.
"Saya khawatir lebih lagi, kalau ini menggelinding, kita enggak tahu mana benar mana yang tidak, dengan segala hoax," katanya dalam acara bertajuk SARA, Radikalisme, dan Prospek Ekonomi Indonesia 2017 di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Mantan Ketua Umum Apindo ini mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah berupaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia. Ditargetkan, wisman yang melancong ke Indonesia bisa meningkat dari 10 juta menjadi 20 juta di 2019.
"Untuk bisa menaikkan 10 juta kita inginkan lima tahun bertambah dari 10 juta menjadi 20 juta, sekarang ini pun takut," imbuh dia.
Untuk itu, Sofjan berharap peredaran berita hoax ini harus segera diantisipasi. Terlebih, untuk berita-berita yang mengandung unsur kebencian (hate speech).
"Tapi saya pikir apapun ini semua indikasi membuat kita sendiri khawatir dan harus kita selesaikan. Harus kita kerja samakan ini semua tidak benar," tandasnya.
Dia mengaku khawatir atas semakin maraknya berita hoax tersebut. Apalagi, berita-berita yang muncul tersebut tidak diketahui secara pasti kebenarannya.
"Saya khawatir lebih lagi, kalau ini menggelinding, kita enggak tahu mana benar mana yang tidak, dengan segala hoax," katanya dalam acara bertajuk SARA, Radikalisme, dan Prospek Ekonomi Indonesia 2017 di Jakarta, Senin (23/1/2017).
Mantan Ketua Umum Apindo ini mengungkapkan, pemerintah saat ini tengah berupaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia. Ditargetkan, wisman yang melancong ke Indonesia bisa meningkat dari 10 juta menjadi 20 juta di 2019.
"Untuk bisa menaikkan 10 juta kita inginkan lima tahun bertambah dari 10 juta menjadi 20 juta, sekarang ini pun takut," imbuh dia.
Untuk itu, Sofjan berharap peredaran berita hoax ini harus segera diantisipasi. Terlebih, untuk berita-berita yang mengandung unsur kebencian (hate speech).
"Tapi saya pikir apapun ini semua indikasi membuat kita sendiri khawatir dan harus kita selesaikan. Harus kita kerja samakan ini semua tidak benar," tandasnya.
(izz)