Kredit Macet Meningkat Bikin Suku Bunga Bank Sulit Turun
A
A
A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menilai, tingginya rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) membuat perbankan enggan untuk menurunkan suku bunga kredit. Padahal, BI sejak Januari 2016 telah menurunkan tingkat suku bunga acuan BI 7-day Reverse Repo Rate.
(Baca Juga: BI: Pasar Masih Tunggu Kebijakan Konkret Donald Trump)
Sejak Januari hingga Oktober 2016, BI telah menurunkan BI 7-days Repo Rate sebanyak 150 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Namun, hal ini tidak diiringi penurunan tingkat suku bunga kredit oleh perbankan.
"Penyebab suku bunga itu turun agak lambat karena utamanya NPL, di akhir November 2016 NPL dikisaran 3,1% gross dan 1,4% nett. NPL itu dibanding akhir 2015 sebesar 2,4%. Ada beberapa bank yang tingkat NPL nya cukup tinggi, itu biasanya agak sulit bank turunkan bunga," ucap Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Menurutnya, jika kredit macet di perbankan turun maka suku bunga kredit pun dapat ikut turun. Apalagi, jika likuiditas di pasar dalam kondisi baik, maka penurunan bunga kredit akan cepat terjadi.
"Kami lihat nanti dipertengahan tahun saat restrukturisasi semakin efektif dan NPL terjaga maka suku bunga akan turun, dan kalau nanti efisiensi di pasar itu bisa lebih baik dan betul-betul kondisi likuiditas merata di perbankan maka kami lihat bunga masih bisa turun," tegasnya.
(Baca Juga: BI: Pasar Masih Tunggu Kebijakan Konkret Donald Trump)
Sejak Januari hingga Oktober 2016, BI telah menurunkan BI 7-days Repo Rate sebanyak 150 basis poin (bps) menjadi 4,75%. Namun, hal ini tidak diiringi penurunan tingkat suku bunga kredit oleh perbankan.
"Penyebab suku bunga itu turun agak lambat karena utamanya NPL, di akhir November 2016 NPL dikisaran 3,1% gross dan 1,4% nett. NPL itu dibanding akhir 2015 sebesar 2,4%. Ada beberapa bank yang tingkat NPL nya cukup tinggi, itu biasanya agak sulit bank turunkan bunga," ucap Kepala Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter Bank Indonesia (BI) Juda Agung di Gedung BI, Jakarta, Rabu (25/1/2017).
Menurutnya, jika kredit macet di perbankan turun maka suku bunga kredit pun dapat ikut turun. Apalagi, jika likuiditas di pasar dalam kondisi baik, maka penurunan bunga kredit akan cepat terjadi.
"Kami lihat nanti dipertengahan tahun saat restrukturisasi semakin efektif dan NPL terjaga maka suku bunga akan turun, dan kalau nanti efisiensi di pasar itu bisa lebih baik dan betul-betul kondisi likuiditas merata di perbankan maka kami lihat bunga masih bisa turun," tegasnya.
(akr)