Perkuat Penetrasi, Bank Syariah Mandiri Gandeng 16 Kampus Islam

Kamis, 26 Januari 2017 - 16:53 WIB
Perkuat Penetrasi, Bank Syariah Mandiri Gandeng 16 Kampus Islam
Perkuat Penetrasi, Bank Syariah Mandiri Gandeng 16 Kampus Islam
A A A
YOGYAKARTA - Bank Syariah Mandiri (BSM) menggandeng 16 perguruan tinggi islam negeri dan swasta di Indonesia, demi meningkatkan market share di tanah air. Industri perbankan syariah yang sedang mengalami perlambatan diyakini membutuhkan dukungan pemerintah dan sinergi antar stakeholder ekonomi syariah.

Wholesale Banking Director BSM Kusman Yandi mengatakan, perbankan syariah sedang mengalami perlambatan dalam empat tahun terakhir sehingga sulit untuk akuisisi nasabah perbankan konvensional. Diperkirakan market share bank syariah di tanah air di tidak akan jauh di atas 5% apabila tidak ada dukungan khususnya pemerintah.

“Tantangan bank syariah ialah size yang terus kecil sehingga tidak bisa ekspansi. Bank sangat butuh modal seperti untuk pembiayaan infrastruktur bisa butuh Rp5-10 triliun. Sedangkan kami maksimal hanya bisa siapkan Rp2 triliun untuk sindikasi. Kami ingin kerjasama dengan IDB sehingga tidak jadi penonton,” ujar Kusman dalam acara Indonesia Islamic University Conference (IIUC) di kampus UIN Sunan Kalijaga ,Yogyakarta.

Sebanyak 115 pimpinan perguruan tinggi Islam berkumpul di Yogyakarta pada acara Indonesia Islamic University Conference (IIUC). Acara yang digelar 25-26 Januari 2017 tersebut merupakan kerjasama Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga.

Kerja sama yang ditandatangani oleh Direktur Utama BSM, Agus Sudiarto dan masing-masing rektor meliputi pemanfaatan produk dan layanan jasa perbankan oleh BSM. Adapun keenambelas perguruan tinggi Islam yang bekerja sama dengan BSM tersebut di antaranya adalah UIN Sunan Gunung Djati (Cirebon), UIN Sunan Kalijaga (Yogyakarta), Universitas Islam Indonesia (Yogyakarta), Universitas Alkhairaat (Palu), dan Universitas Muhammadiyah Dr. Hamka (Jakarta).

Lebih lanjut dia menjelaskan untuk mencapai akselerasi pertumbuhan perbankan syariah harus dengan support pemerintah dan sinergi antar stakeholder ekonomi syariah. BSM khususnya berharap sinergi dengan perguruan tinggi Islam negeri dan swasta dapat meningkatkan bisnis BSM. Bahkan juga lebih jauh meningkatkan pangsa pasar syariah dimana sebelumnya pemerintah telah mendukung bank syariah melalui peningkatan dana haji.

“Pasca aksi 212 ada kenaikan transaksi sehingga kami sudah tambah kapasitas dan sistem untuk mobile banking. Nantinya juga ada peluncuran fitur di Februari, yaitu notifikasi transaksi via SMS,” ujarnya.

Direktur Utama BSM, Agus Sudiarto mengatakan pihaknya siap melayani produk dan layanan pembayaran biaya pendidikan mahasiswa, pembiayaan ritel untuk pegawai di lingkungan universitas dan layanan cash management.

“BSM berharap sinergi dengan perguruan tinggi Islam negeri dan swasta dapat meningkatkan bisnis BSM dan lebih jauh meningkatkan pangsa pasar syariah dimana sebelumnya pemerintah telah mendukung bank syariah melalui peningkatan dana haji,” kata Agus dalam kesempatan yang sama.

Lebih lanjut dia menuturkan, konferensi ini bertujuan menyelaraskan misi Bank selaku institusi keuangan syariah dan Universitas Islam selaku institusi pendidikan Islam. "Pada dasarnya bank syariah dan universitas negeri memiliki misi yang sama yakni meningkatkan kesejahteraan umat. Bank dari sisi ekonomi, universitas dari sisi pendidikan. Dengan demikian akan banyak hal yang bisa disinergikan dari sisi bisnis dan lainnya,” ujarnya.

Agus juga mengungkap BSM merupakan salah satu tujuan kerja alumni Universitas Islam Negeri, terutama yang dari jurusan ekonomi Islam atau syariah Islam. Dengan bersinergi, bank bisa memperoleh sumber daya potensial, sementara UIN juga bisa mendidik mahasiswa sesuai kompetensi yang dibutuhkan industri.

Bank Syariah yang karena bisnisnya menuntut kepatuhan pada prinsip syariah, juga membutuhkan SDM yang memahami aspek kesyariahan dimana kompetensi tersebut dikembangkan di universitas Islam. Sejauh ini BSM telah menerima sekitar 400-an alumni UIN seluruh Indonesia. Mereka bekerja di berbagai posisi termasuk kepala cabang.

Dari sisi bisnis, BSM menawarkan layanan perbankan syariah kepada institusi perguruan tinggi seperti cash management system, BSM Payment Institution untuk pengelolaan biaya kuliah mahasiswa, pembiayaan infrastruktur untuk kampus dan pembiayaan ritel untuk pegawai di lingkungan perguruan tinggi.

Dipilihnya Yogyakarta sebagai tempat penyelenggaraan karena Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga merupakan salah satu Universitas Islam tertua di Indonesia. Di samping itu Yogyakarta juga merupakan kota yang peduli dengan pendidikan sejak jaman kemerdekaan.

Sementara Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Yudian Wahyudi mengatakan sangat bangga menjadi tuan rumah untuk acara yang dihadiri para pimpinan universitas Islam tersebut.‘’Kami berharap bisa menyelaraskan langkah di kalangan para rektor mengenai sinergi antara perguruan tinggi Islam dan bank syariah,” jelasnya.

Lebih lanjut dia berharap sinergi ini bisa bermanfaat untuk peningkatan kompetensi mahasiswa, dosen dan nantinya menuju world class university. "Ternyata untuk menjadi world class university infrastruktur harus disiapkan. Oleh karena itu, UIN dan bank syariah bisa bekerjasama," kata dia.

Yudian Wahyudi menyebut jumlah perguruan tinggi Islam Negeri di Indonesia mencapai 56 perguruan dengan jumlah mahasiswa sebanyak 265.172. Dengan jumlah mahasiswa tersebut, perguruan tinggi Islam juga merupakan kawah candradimuka untuk menghasilkan pemimpin Indonesia di masa mendatang.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7018 seconds (0.1#10.140)