Penyaluran Kredit BNI Naik 20,6% Jadi Rp393,28 Triliun

Kamis, 26 Januari 2017 - 18:18 WIB
Penyaluran Kredit BNI...
Penyaluran Kredit BNI Naik 20,6% Jadi Rp393,28 Triliun
A A A
JAKARTA - Pertumbuhan kredit PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) pada 2016 sebesar 20,6% mampu melampaui pertumbuhan kredit industri perbankan Indonesia secara umum yang per November 2016 mencapai 8,5%.
Kredit yang disalurkan BNI hingga 31 Desember 2016 mencapai Rp393,28 triliun atau meningkat dibandingkan periode sama 2015 yang tercatat sebesar Rp326,11 triliun.

Wakil Direktur Utama BNI Suprajarto mengatakan, sebesar Rp286,1 triliun atau 72,7% dari total kredit disalurkan ke segmen bisnis banking. Sementara, sebesar Rp65,1 triliun atau 16,5% ke segmen konsumer banking.

"Sisanya sebesar 11,8% disalurkan melalui kantor-kantor cabang luar negeri dan perusahaan-perusahaan anak," ujarnya di Jakarta, Kamis (26/1/2017).

Untuk kredit melalui segmen bisnis banking, Suprajarto menyampaikan, sebesar Rp95,8 triliun disalurkan melalui segmen korporasi yang mampu tumbuh 21%, dan kredit kepada BUMN sebesar Rp78,3 triliun atau tumbuh 33,3%. Sementara, kredit kepada segmen menengah dan kecil masing-masing tumbuh 19,9% dan 20,5%.

Selain itu, kredit ke segmen konsumer banking, terutama melalui pinjaman payroll yang tumbuh 128,1% dengan outstanding per 31 Desember 2016 mencapai Rp8,9 triliun. Kredit perumahan atau KPR per 31 Desember 2016 mencapai Rp36,4 triliun atau tumbuh 5%, dan kartu kredit mencapai Rp10,5 triliun atau tumbuh 7,5%.

Ekspansi kredit yang terus dilakukan menunjukkan fungsi intermediasi BNI berjalan dengan baik, ditunjukkan oleh Loan to deposit ratio (LDR) yang naik dari 87,8% menjadi 90,4%. Pertumbuhan kredit tersebut tetap didukung oleh fundamental kuat, di mana tingkat kecukupan permodalan atau capital adequacy ratio (CAR) tetap terjaga baik pada level 19,4%.

"Sementara NPL Net juga membaik dari 0,9% pada akhir 2015 menjadi 0,4% pada akhir 2016. Secara fundamental, Cadangan Kerugian Penyusutan Nilai (CKPN) juga tetap terjaga dengan baik dengan tingkat coverage ratio naik dari 140,4% (2015) menjadi 146,0% (2016)," tutur dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0857 seconds (0.1#10.140)